Ayah saya dulu memiliki sebuah bisnis ekspor-impor rotan yang berjalan cukup bagus dan keluarga kami saat itu tergolong cukup mapan.
Kemudian terjadi masalah dengan pembayaran bank yang menyebabkan modal ayah saya tersangkut sehingga akhirnya bisnisnya hancur dan bangkrut. Karena ayah saya masih menggunakan hutang bank, maka rumah tempat tinggal kami disita oleh pihak bank karena dijadikan sebagai jaminan.
Photo by Tom Pumford on Unsplash
Kedua orang tua saya bertengkar setiap hari dengan ibu saya yang selalu menyalahkan ayah saya atas semua bencana itu. Saya dan kakak saya merasakan perceraian sudah di ambang pintu.
Tapi mereka bertahan.
Kami kemudian berhasil mendapatkan pinjaman bank untuk pindah ke sebuah rumah yang kecil dan ibu saya yang memang selama itu bekerja, terpaksa menanggung seluruh beban keluarga.
Papa saya menganggur selama beberapa tahun karena stress dan karena urusan-urusan pengadilan.
Pada saat itu seluruh anggota keluarga saya tidak ada yang mengenal Tuhan. Kepercayaan kami pada Tuhan hanya sebatas tulisan yang tertera di kartu identitas kami.
Dalam masa-masa sulit tersebut, Tuhan mulai bekerja. Dimulai dari kakak saya yang mengalami jamahan Roh Kudus dalam sebuah kebaktian yang dia ikuti karena diundang oleh tetangga kami.
Ibu saya juga mulai setiap pagi menyempatkan diri mengikuti ibadah pagi di sebuah gereja dekat kantornya. Ayah saya mulai pulih dan mulai bekerja sebagai karyawan swasta.
Keadaan terus membaik dan pada tahun 1998 ketika keadaan ekonomi Indonesia merosot, justru menjadi kunci pemulihan ekonomi kami karena kurs dollar yang meroket membuat nilai tabungan dollar ibu saya menjadi naik berkali-kali lipat sampai cukup untuk melunasi rumah kami dari hutang bank dan membeli sebuah mobil tua.
Tuhan dengan cara-caraNya yang unik terus menarik kami semakin dekat kepada-Nya. Saya ingat, saat kami semakin mengenal Kristus, semakin keadaan ekonomi kami dipulihkan.
Akhirnya kami semua sekeluarga menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kami dan menerima Roh Kudus di dalam hati kami.
Hidup kami berubah total sejak itu dan pada saat itu semua pertobatan, semua kerugian awal akibat kebangkrutan ayah saya sudah 100% dikembalikan Tuhan… bahkan lebih!
Melihat ke belakang, saya bersyukur karena pernah mengalami itu semua. Saya tidak akan menjadi orang yang seperti sekarang kalau bukan karena kebangkrutan ayah saya.
Kalau saat ini anda tengah menghadapi masalah keuangan, semua itu terjadi hanya untuk satu tujuan yaitu untuk membawa anda lebih dekat kepada Tuhan!
Maka jangan tunda lagi, Mendekatlah KepadaNya!
Masih ada jalan terbuka, masih ada jalanya Tuhan. Tuhan dapat melakukan JAUH LEBIH BANYAK dari apa yg kita pikirkan. Efesus 3:20. Amin.
Kesaksian yg sungguh indah
Hi Apin. Terima kasih atas komentarnya ya. Kami berdoa semua orang mengalami hal yang sama bahkan lebih bersama Tuhan.
kesaksian yg membangunkan saya yg saat ini dalam pergumukan berat.
Hallo salam kenal ya. Kebetulan saya sedang browsing mencari-cari kesaksian/artikel yang menguatkan kami yang sedang merintis usaha (dengan problematika nya yang kompleks) dan mengalami degradasi (masalah) keuangan. Saya tersentuh dengan kalimat ini “saat kami semakin mengenal Kristus”. Bisa dijelaskan dengan gamblang mengenal Kristus maksudnya? Terima kasih dan Tuhan memberkati ya 🙂
Hi Mommy of Heidy, Hans, Hanzel 🙂
Dulu kami sebelum bangkrut ke gereja tapi hati kami jauh dari Tuhan. Kami beragama, tapi tidak ber-Tuhan. Kami mengenal Dia setelah mengalami lahir baru pada sebuah retret.
Trims ya sudah mampir untuk komentar. Senang sekali kalau bisa saling menguatkan. GBU
Ko Jerry boleh minta email-nya? if you don’t mind, saya lebih nyaman bercerita banyak via email. Thank you
jerrytrisya(@)gmail.com
Jerry thanks untuk sharingnya….saat ini semua sedang terjadi, kasusnya klo aku tertipu rotan juga, saat ini setiap pagi aku ikut misa
Terima kasih utk sharing ceritanya. Bagus sekali.
Sharing yg menguatkan. trimakasih utk kontributor & admin.. May God bless your ministries..Thank you
Salom, salam.sejahtra
Saya seorang Pengusaha Konstruksi di Bali.
Pada tahun 2015, saya mendapatkan pekerjaan konstrusi sebesar 20 M.
Saya baru mengerjakan proyek tersebut sekitar 8 M dan saya dituduh menipu biaya dan pembayaran saya sebesar 500 juta tidak dibayar.
Saya membawa madalah ini ke Pengadilan dengan meminjam uang pada Bank untuk membayar Pengacara.
Saya menang di pengadilan tingkat pertama dan banding dengan total pengeluaran untuk biaya sidangvdan pengacara hampir 600 juta.
Kemudian pemilik proyek meminta damai dan hanya mau membayar 100 juta, padahal saya dimenangkan sebagian sekitar 325 juta.
Karena sudah kehabisan uang, dan tidak mampu lagi melanjutkan sidang karena saya sudah bersidang lebih dari 1 tahun, saya menerima saja permintaan damsi tersebut..
Sejak saat itu saya tidak pernah lagi mendapatkan proyek.
Hanya meeting meting saja yang pafa akhirnya proyek di batalkan atau tidak jadi.
Saya masih berhutang sekitar 300 juta dan setiap bulan harus membayar cicilan sebesar 6 juta dan itu diambil dari tabunhan saya.
Beberspa waktu lalu, saya ditawari untuk menjadibcaleg dari sebuah partai baru.
Saya dan keluaarga berdoa, apakah ini jalan Tuhan untuk saya sebelum menerimanya.
Ada begitu banyaknkemudahan yang saya peroleh ketika pengurusan administrasi sehingga penetapan calon tetap.
Saya telah berkampanye dan menghabiskan biaya sekitar 100 juta dan saya tersadar bahwa saya harus terus membayar hutang saya setiap bulan.
Saya jadi ragu, apakah arus melanjutkan kampanye ini atau harus menerima kenyataan bahwa seluruh keluarga akan merasa malu karena pengunduran diri saya ini.
Saya sering kali berdoa, jika ini jalan dari Tuhan untuk saya, tolonglah beri saya uang untuk melanjutkan kampanye dan untuk membayar utang saya.
Saya menerima posisi caleg ini, karena saya hanya ingin membahagiakan dan membanggakan bapak saya di usia tuanya yang sendiri karena ibu saya telah meninggal dan saya ingin tinggal dekat dengan bapak saya karena selama ini kami terpisah kota karena saya bekerja di denpasar.
Sudah 2 bulan ini saya menghentikan kampanye karena kuatir kehabisan uang untuk biaya hidup dan membayar hutang..
Saya sering berdoa dan bertanya pada Tuhan mengapa hidup saya begitu susah padahal saya selalu memulainya dengan doa..
Saya sering berdoa meminta bantuan Tuhan untuk mengeluarkan saya dari masalah ini dan membantu saya, tapi sepertinya tidakbada jawaban sama sekali..
Pada kesempatan ini, saya ingin meminta bantuan doa bagi saya, bagaimana caranya saya bisa berkampanye untuk membahagiakan orang tua saya dan bagaimana saya bisa memperoleh jalan keluar untuk membayar urang utang saya..
Karena semua jalan sudahbsaya tempuh, baik mencari pekerjaan dan juga meminjam di bank tetapi tidak berhasil.
Istri saya bahkan berusaha menjual rumah peninggalan orang tuanya untuk membiayai semua ini, tapi belum laku juga.
Terima kasih untuk bantuan doanya,
TUHAN JESVS memberkati
Waah…perjalanan yg cukup keras.
SEBUAH KESAKSIAN KEKUATAN YESUS SANG PENOLONG
Di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama banyak kita temuiperaturan-peraturan tentang hutang/pinjam-meminjam. Yang paling seringdisebut-sebut orang Kristen sekarang-sekarang ini adalah peraturan tentang penghapusanhutang, karena di tahun-tahun penghapusan hutang ini keadaan materi kita akandibalikkan Tuhan kepada kelimpahan, hutang-hutang kita akan dilunaskan Tuhan.
Keluaran 22:25-27 :22:25Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dariumat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagaiseorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uangkepadanya.22:26
Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, makaharuslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,22:27sebabhanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya–pakai apakah ia pergitidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebabAku ini pengasih.”
Ulangan 15:1-2:15:1“Pada akhir tujuh tahun engkau harus mengadakanpenghapusan hutang.15:2Inilah cara penghapusan itu: setiap orang yangberpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya;janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusanhutang demi TUHAN.Itu adalah mengenai peraturan atau tata cara hukum pinjammeminjam/hutang piutang di masa itu, masa perjanjian lama. Lalu apa artinyauntuk kehidupan kita di perjanjian baru? Apakah ini juga ada hubungannya denganhutang-hutang kita di masa sekarang? Apakah ayat-ayat ini juga ada hubungannyadengan hukum kehidupan perekonomian orang-orang Kristen di masa sekarang?Sebuah jawaban atas ayat itu yang saya alami sendiri. Inimerupkan kesaksian tentang Kesucian Tuhan Yesus yang Maha Pengasih danPenolong.
Awal tahun 2011 Saya ada kelapangan finansial. Saya pekerjadi sebuah perusahaan Garment dan menduduki jabatan penting. Saya ingat sekalisaat itu baru pulang dari kebaktian, seorang teman datang ke rumah saya dengansegala keluh kesahnya, intinya dia akan meminjam uang kepada saya sebanyak 45juta rupiah. Bagi saya saat itu uang 45juta tidak seberpa. Kemudian sayapinjamkan.Waktu berjalan saya tidak pernah menagih, dan tidak terasasatu tahun lamanya uang itu sudah di tangan teman saya tanpa ada kabar. Sayajuga tidak pernah bertemu ketika kebaktian di Gereja. Saat itu saya masih sibukmondar mandir Jakarta-Singapura karena harus mengantar pengobatan ibu mertuakarena mengidap penyakit kanker. Tidak sedikit saya mengeluarkan uang untukberobat, terhitung ratusan juta harus saya keluarkan.
Posisi saya sedang membutuhkan uang, saya pun berhutangkepada Bank dan perorangan. Mengapa saya tidak menagih kepada teman saya?Ternyata kehidupan dia lebih buruk dari saya, usahanya hancur. Rumah tidakpunya keluarga juga meninggalkannya. Apakah mungkin dia bayar hutangnya, jelastidak mungkin.Sebuah kehidupan berat saat itu, saya kena PHK karena seringizin untuk mangantar berobat, Hutang banyak, ibu mertua sakit kanker. Titikterendah dalam hidup saya. Bagaimana saya bisa bayar hutang sedangkan sayasudah tidak bekerja?, bagaimana dengan kelanjutan pengobatan ibu mertua sayasedangkan tidak ada biaya sama sekali? Setiap hari obrolan saya hanya denganDept Collector, saya di caci dan dimaki. Sebuah kehidupan yang berbandingterbalik dengan keadaan saya dua tahun silam.
Pada sebuah kebaktian minggu, setelah semua jemaat keluardari Gereja, saya menyempatkan waktu untuk meminta Kasih Tuhan Yesus. Sayaminta semuanya, karena saya yakin Tuhan Yesus Maha Kasih dan Penolong. Sayamenangis habis saat itu, keluh kesah saya sampaikan kepada Tuhan Yesus.
Puji Tuhan Yesus, ketika saya sedang berdoa dan dalamtangis, seseorang membangunkan dari sujud saya dan menghapus air mata saya dandia berkata “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yangmemberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”. Saya tahu itu adalah kutipanYOHANES 15:13. Saya kaget, dia juga berkata “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebabIa telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orangmiskin; dan Ia telah mengutus Aku”. Itujuga ada pada LUKAS 14:18. Kemudian dia berkata “ pulanglah, ibu mertuamumenunggu !”.
Dia pergi ketika saya masih duduk dan terdiam.Sesampai di rumah saya terkejut ketika melihat ibu mertua sayasedang menggendong anak saya, baru tadi pagi saya lihat untuk makan saya diakesulitan apalagi untuk berjalan, dan di siang hari dia sudah bisa gendongcucunya, Puji Tuhan Yesus ,ini adalah mukjizat-Mu. Saya menangis dan memelukibu mertua saya. Dari kamar istri saya menghampiri dan menyodorkan surat, sayabuka surat itu yang intinya penawaran dana tanpa bunga dari sebuah asosiasi.
Puji Tuhan Yesus yang selalu mengasihi dan manyayangi keluarga kami.Saya menindaklanjuti surat tersebut, Puji Tuhan Yesus lagilagi saya diberi kemudahan, proses tidak lama. Semua hutang saya lunas, sayamembuat usaha toko pakaian dan elektronik. Ada 14 Toko saya buat di Jakarta danSurabaya.Semua itu adalah bukti Tuhan Yesus selalu mengasihi danPenolong ummatNya. Tanpa Tuhan Yesus entah apa yang terjadi. Ini adalahKESAKSIAN saya tentang Kasih Tuhan Yesus.
God Bless You. (yohaneskristiawan2@gmail.com)