Tulisan pertama di blog JerryTrisya tertanggal 28 Mei 2009. It’s been 10 years, 486 posts, 1349 comments, nearly 1 million page views, 12 guest writers and plenty of imperfections since then. Tidak besar untuk ukuran bisnis, tapi sangat besar untuk sesuatu yang dimulai hanya iseng-iseng dan semuanya serba belajar sendiri! … continue reading this post...
Ternyata Hubungan Kakak-Adik Bisa Berubah Banyak Sekali
It’s only me and my older sister. Dia 3 tahun lebih tua dari dan sekarang tinggal di Norwegia dekat kutub utara dengan suaminya. Namanya Jossy Josephine, dia penulis artikel “Menikah Dengan Bule Ketemu Online” yang tidak pernah turun dari list top posts tiap bulan di blog ini.… continue reading this post...
8 Aplikasi Untuk Orang Kristen Kota Besar
BIG CITY CHRISTIANS. 3 kata yang seringkali berarti: maju perang lawan musuh seram dengan life-support tidak memadai. Adakah aplikasi untuk orang Kristen kota besar yang bagus dan bisa membantu menghadapi tantangan kota besar sambil bertumbuh kuat secara rohani?
Di artikel kali ini saya ingin membagikan beberapa aplikasi smartphone … continue reading this post...
Mengejar Momen yang Tertinggal Dengan Ayahku
Saya ingat waktu tahun baru banyak yang punya segudang resolusi yang ingin di capai, dari yang biasa sampai yang luar biasa. Tapi tahun ini terasa berbeda buatku secara pribadi entah kenapa, sampai di suatu titik aku merasa seperti ada yang kurang dalam diriku? Apa ya? Secara kehidupan, aku mandiri dan … continue reading this post...
Kurang Tidur, Kurang Tahan Godaan
Bulan lalu saya menulis tentang cara cek prioritas hidup kita yang sebenarnya dengan cek kebiasaan pagi hari kita yang ternyata banyak juga yang merasakan sepenanggungan. Ada yang mau saya tambahkan sedikit hari ini.
Satu hal: tentang kurang tidur yang bikin kurang tahan godaan.
Mungkin gak perlu bicara sains, semua kita … continue reading this post...
Merantau Sekian Lama, Ini yang Saya Sesali
Semenjak Papa meninggal, saya berulang kali berkata pada diri sendiri bahwa saya harus segera kembali pulang merantau. Hati dan pikiran saya tak pernah benar-benar hadir di tanah rantau. Betapa sering saya menghitung hari. Kapan bisa pulang untuk libur, kapan bisa pulang untuk seterusnya tanpa harus kembali lagi.
Setelah 9 tahun … continue reading this post...