Saya ingat waktu tahun baru banyak yang punya segudang resolusi yang ingin di capai, dari yang biasa sampai yang luar biasa. Tapi tahun ini terasa berbeda buatku secara pribadi entah kenapa, sampai di suatu titik aku merasa seperti ada yang kurang dalam diriku? Apa ya? Secara kehidupan, aku mandiri dan berkecukupan.
Cukup lama aku bergumul dengan perasaan tersebut dan belum menemukan jawaban.
Aku kembali merenungkan kehidupan yang telah aku lalui, apakah selama ini hidup yang aku jalani hanya untuk diriku sendiri, atau apakah aku rela berbagi kehidupan dengan orang lain….terutama ayahku.

Hidup jauh dari orang tua adalah hal yang biasa buat saya. Sejak umur 12 saya sudah merantau melanjutkan pendidikan, lalu berlanjut setelah ibu meninggal tahun 2002, aku pindah mengikuti keluarga om dan tanteku, otomatis semakin jauh dari orang tua – ayahku.
Di awal tahun 2018 ayah menelpon dan menyatakan akan pensiun. Hari-hari yang akan dilalui pasti berat, dan akan ada penyesuaian. Itu tidak mudah.
Aku mulai memikirkan bahwa waktu yang harus aku habiskan bersama ayah apalagi setelah merantau hampir 19 tahun dan usia ayah yang akan memasuki usia senja….
Aku memikirkan semua momen-momen yang terhilang selama ini dan apakah masih bisa kita berdua rengkuh kembali…
Waktu yang telah berlalu memang tidak bisa kembali, bersyukur karena Tuhan baik masih memberikan nafas kehidupan sampai hari ini, artinya masih ada waktu yang di berikan untuk saya secara pribadi.
Apakah saya harus membuat keputusan yang tidak mudah untuk meninggalkan zona nyaman selama ini dan kembali pulang ke ayah saya?
Inilah waktunya aku rasa semua kita pasti berpikir ulang untuk melakukan hal tersebut. Tapi percayalah itu proses yang akan membuat kita semakin dewasa dan dekat dengan Tuhan bonusnya dekat dengan keluarga.
Sebelum membuat keputusan pastinya berdoa sama Tuhan meminta hikmat atas keputusan yang akan di ambil, diskusi dengan keluarga om dan tante tempat aku tinggal.
Bila saat ini kita berada di suatu keadaan, kehidupan yang tiap tahun begitu – begitu saja artinya itu ZONA nyaman.
Segera intopeksi diri apakah yang harus kita lakukan? segera tinggalkan atau bertahan? Tuhan akan menolong setiap kita untuk melalui setiap proses yang tidak nyaman menurut kita.
Kita perlu menyadari waktu yang berkualitas dan kehadiran kita sebagai keluarga adalah hal yang paling di butuhkan bagi orang tua yang akan memasuki usia senja, ini adalah kebahagian yang bisa kita berikan.
For me, I finally decided to leave this comfort zone and come home to my dad. I’m coming home….
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit, ada waktunya” – Pengkhotbah 3 : 1.
What do you think?