Kesaksian ini tentang bagaimana kami berdua bertemu, saling mengetahui bahwa kami adalah jodoh dari Tuhan dan menikah.

Kami pertama kali bertemu sekitar tahun 2002 dalam sebuah retret di Lembah Karmel, Cipanas. Pada waktu itu kami hanya mengenal sebatas teman jauh dan saya masih memiliki hubungan dengan orang lain dan Trisya sedang melewati pergumulan berat setelah putus dari pacarnya yang sudah berjalan selama 8 tahun. Retret itu membawa dampak yang besar atas hidup kami masing-masing dan menjadi titik balik pertobatan bagi saya. Setelah itu, kami tidak pernah berkomunikasi dan menjalani hidup masing-masing.
Pada retret itu, saya dan pacar saya saat itu bersama-sama menerima Tuhan dalam hidup kami dan bertobat dari melakukan hubungan seks pra-nikah. Masuknya Tuhan membawa perubahan yang besar pada kepribadian kami masing-masing dan tidak lama kemudian kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang sudah berjalan selama empat tahun secara baik-baik dan kami masih terus berkomunikasi di tahun-tahun setelahnya sebagai teman.
Pada tahun 2005, Tuhan memanggil saya untuk meninggalkan karir di dunia perbankan (baca ceritanya disini). Setelah keluar dari pekerjaan, Tuhan memberikan beban untuk bergabung dengan ministry yang bernama Immanuel Yerusalem (IY) yang tengah dirintis oleh empat perempuan, yaitu kakak kandung saya dan tiga temannya, termasuk diantaranya adalah Trisya. Walau awal mulanya saya tidak yakin bahwa bergabung dengan organisasi Kristen adalah ide yang baik, tapi Tuhan menegaskan bahwa itu adalah jalan saya, dan akhirnya saya bergabung sebagai staff full-timer yang tidak digaji. Dalam masa-masa ini saya mempunyai banyak sekali waktu untuk mendalami firman dan Tuhan banyak membukakan misteri panggilan hidup saya. Salah satu pewahyuan/rhema terbesar yang saya terima pada masa ini adalah Tuhan akan memakai saya seperti Yakub. Saya sama sekali tidak memikirkan tentang pasangan hidup karena ingin sepenuhnya fokus pada Tuhan, dan selain itu saya masih merasakan lelahnya putus dari suatu hubungan yang berjalan selama empat tahun.
Selama bekerja di ministry, saya terus mendengar ajaran bahwa hanya ada satu cara menemukan pasangan hidup dari Tuhan, yaitu melalui konfirmasi dari orang lain. Ajaran itu mengatakan bahwa kalau orang lain tidak ada yang bisa mengkonfirmasi, maka itu bukan jodoh dari Tuhan. Sesuatu mengatakan di hati saya bahwa Tuhan tidak se-sempit itu, bahwa Ia bisa melakukan apa saja tanpa dibatasi oleh logika manusia… tapi saya sendiri juga tidak yakin seperti apa bentuknya… maka saya tanya langsung ke sumbernya, yaitu Tuhan.
Tuhan cepat menjawab ketika saya menanyakan apakah benar Dia begitu terbatas dalam konteks pasangan hidup. Jawaban-Nya tidak sesingkat ‘Ya’ atau ‘Tidak’ , tapi dalam konteks yang lebih luas. Jawaban-Nya datang dalam bentuk rhema tentang kebebasan didalam Dia yang banyak tercermin dari tulisan-tulisan Paulus, dan tentang kerjasama antara Tuhan dengan manusia dari kisah Hana di 1Samuel1 dan kisah 1 domba hilang dan 99 domba selamat di Matius 18 : 12-14. Dari semua firman yang dibukakan-Nya itu, saya sadar ada dua hal yang Ia ingin sampaikan pada saya, yaitu pertama, Ia ingin terlebih dulu saya sepakat memberikan hidup saya untuk kerjasama dengan Dia mencari domba-domba-Nya yang hilang. Kedua, Ia akan menunjukkan pada saya bahwa Dia bukan Tuhan yang terbatas, Dia bisa bekerja dengan cara yang misterius dan tidak bisa diduga oleh manusia. Jawaban saya untuk hal yang pertama adalah “Ya Tuhan, saya berikan hidupku untuk pergi bersamaMu mencari domba-domba itu.”. Dan untuk yang kedua saya menjawab, “Ya, silahkan Tuhan, aku mau melihat kebesaranMu!”
Beberapa bulan setelah itu, Tuhan berbicara sesuatu yang mengagetkan. Saya masih ingat sekali detil momen terjadinya dan kata-kata persisnya. Terjadi ketika saya sedang ngobrol dengan ibu saya sambil mengemudikan mobil Peugeot 405 di jalan raya gandaria, Jakarta Selatan, tepatnya di lampu merah gandaria, kami sedang menunggu lampu hijau dideretan pertama mobil-mobil, ketika tiba-tiba suara Tuhan bergema kencang sekali di hati saya! Suara Tuhan itu berkata, “Pilihlah satu dari antara anak-anak perempuanKu.” Dalam satu detik, pikiran saya langsung bisa mengerti bahwa yang Ia maksudkan adalah tiga rekan kerja saya di Ministry Immanuel Yerusalem tempat saya bekerja saat itu. Tentunya kakak kandung saya tidak termasuk. Tuhan minta saya memilih satu dari antara tiga anak rohaninya.
Jelas reaksi pertama pikiran saya adalah bingung, apa benar ini Tuhan atau bukan. Saya gumulkan dalam doa dan puasa, dan Tuhan kembali berbicara mengkonfirmasi diriNya. Ia mengangkat kembali rhema tentang panggilan hidup saya yang seperti Yakub. Yakub harus memilih satu diantara anak-anak perempuan Laban, majikannya, begitu juga saya harus memilih satu dari tiga anak rohani kakak saya,yang secara kiasan adalah ‘majikan’ saya karena dia adalah pendiri ministry tempat saya bekerja. Karena Tuhan sudah dengan jelasnya berbicara, maka saya pun membawa hal ini dalam hati saya dan berhati-hati sekali untuk tidak menceritakan pada siapa pun karena dengan mudahnya dapat disalah-pahami. Keyakinan saya adalah, kalau memang Tuhan mau beracara, maka pasti didepan Ia akan membuat semuanya jadi jelas.
Ministry kami terus berkembang dan jumlah anggota baru terus bertambah. Kami semakin sibuk mengikuti acara seperti bazaar, kunjungan yatim piatu, retret, dll. Saya bisa melihat Tuhan memakai semua aktifitas itu untuk membuka kepribadian masing-masing tiga perempuan kepala ministry ini. Beberapa bulan berselang, Tuhan kembali mengingatkan untuk mengambil keputusan dan saya berdoa mengatakan bahwa saya memilih Trisya. Tidak ada yang terjadi setelah saya menyampaikan keputusan tersebut, kami semua bekerja seperti biasa dan saya tidak menceritakan apa pun pada orang lain. Saya merasa sudah melakukan bagian saya dan tinggal tunggu Tuhan melakukan bagian-Nya, dan Ia benar bergerak.
Karena beberapa staff full-timer yang lain mulai bekerja di dunia sekuler, kakak saya selaku pimpinan utama dari ministry memberikan tanggung jawab kepada saya dan Trisya untuk menjalankan divisi marketing dan divisi kerajinan tangan yang kami produksi untuk menggalang dana. Frekuensi komunikasi kami menjadi semakin sering dan hubungan kami menjadi semakin dekat. Hal ini sebetulnya cukup menakutkan bagi saya karena saya masih terus menyimpan rahasia saya sendiri dan menunggu Tuhan melakukan sesuatu. Hubungan pertemanan tersebut saya jalani dengan sangat hati-hati.
Ternyata, Tuhan sebetulnya sudah bekerja, hanya saya baru mengetahuinya belakangan. Ternyata dari momen saya membuat keputusan, Tuhan memberikan sebuah mimpi kepada Trisya. Dia bermimpi sedang berjalan disebuah gedung dan tiba-tiba saya menghampiri dia dan berlutut melamar dia sambil menyodorkan sebuah cincin kawin. Tidak bisa lebih jelas lagi untuk menjadi sebuah konfirmasi! Tapi lucunya, karena kami sama-sama tidak menceritakan apa yang terjadi, kami diam-diam saja. Trisya mencatat mimpi ini dalam diarynya dan satu-satunya orang yang mengetahui adalah kakak saya karena Trisya minta didoakan. Tuhan juga memberikan konfirmasi kedua pada Trisya dalam doa, Tuhan berkata bahwa Trisya adalah seperti seorang Rahel. Karena tidak tahu tentang perkataan Tuhan tentang saya sebagai Yakub, perkataan ini membuat Trisya berpikir bahwa ia akan sulit mempunyai keturunan. Hal ini pun terbukti benar karena setelah menikah, kami tidak diberikan keturunan selama 2 tahun.
Seiring dengan frekuensi komunikasi dan hubungan yang semakin dekat, akhirnya kartu-kartu ini terbuka. Trisya akhirnya memutuskan untuk menceritakan mimpinya pada saya, dan dalam ketakjuban, saya pun akhirnya menceritakan apa yang terjadi. Karena konfirmasi yang diberikan begitu kuat dan tidak mungkin dibuat-buat, kami menjadi yakin bahwa Tuhan benar telah berbicara dan kami harus bersatu didalam-Nya. Sejak saat itu kami berjalan bersama, dan pada awal tahun 2008 Tuhan mengisyaratkan bahwa waktunya telah tiba untuk kami menikah. Kami tidak pernah punya “tanggal jadian”, tidak pernah ada momen saya meminta dia jadi pacar (nembak), dan kami resmi menikah pada bulan September 2008 (baca juga kesaksian kami menikah tanpa uang).
Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa hal pasangan hidup itu tidak pernah berdiri sendiri, melainkan selalu menjadi bagian dari sesuatu gambar yang lebih besar yaitu panggilan hidup kita. Kita tidak bisa secara khusus hanya mencari pasangan hidupnya saja, kita harus mencari gambar besarnya. Saat kita menemukan panggilan hidup, kemungkinan besar tidak lama kemudian kita akan menemukan pasangan hidup kita. Seperti seorang prajurit mengambil senjata yang sesuai setelah ia mengetahui medan pertempuran yang akan ia hadapi, begitu juga kita mendapatkan pasangan hidup yang sepadan yang dapat menopang kita untuk mencapai medan pertempuran yang akan kita masuki. Jadi pasangan hidup itu tidak pernah tentang YA atau TIDAK, tapi tentang APA panggilan hidupmu dan orang seperti APA yang perlu berada disampingmu.
Mengenai bagaimana cara Tuhan berbicara, itu adalah misteri yang setiap dari kita harus temukan sendiri-sendiri. Nggak bisa nebeng atau ikut-ikutan pola orang lain. “Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur” – begitu kataNya di Ayub 33:14-15. Saya mendapat cara dengan memilih, seperti Yakub atau Hosea, belum tentu anda akan begitu juga. Ada juga teman saya yang mengetahui pasangan hidupnya melalui mimpi orangtuanya dan mentor rohaninya. Ada lagi kenalan yang Tuhan minta dia menikahi seorang perempuan yang sama sekali tidak dicintainya. KUNCINYA : Jangan fokus pada (calon) pasangan hidupnya (si ceweknya or cowoknya-bikin pusing), jangan juga fokus pada polanya (cara Tuhan konfirmasi, dll), fokus cari gambar besar panggilan hidupnya. Things never happen twice the same way. Carilah Tuhan sedemikian rupa sampai semua konsep-konsep berpikir kita sama sekali hilang dan yang tersisa hanya kepercayaan yang sepenuhnya pada apapun yang Ia akan tunjukkan. Tuhan bisa membuat suara-Nya sejelas dentingan gelas asalkan pikiran anda tidak penuh dengan suara-suara berisik.
Apa Tuhan selalu mengkonfirmasi ? Sejauh pengalaman saya selama ini, Yes kalau ada suatu titik kita tidak yakin dan kita tanya padaNya, maka Tuhan akan memperjelas. Sama seperti kalau kita bicara dengan seorang teman baik di telepon dan suaranya tidak jelas, kita bertanya , “Tadi ngak jelas, boleh diulangi?”. Tapi kalau Tuhan sudah berkali-kali bicara dan kita-nya yang nggak nangkap-nangkap, itu masalah yang lain lagi. Itu artinya kualitas dari hubungan dan keintiman kita dengan Tuhan perlu ditingkatkan terlebih dahulu sebelum bisa tercapai komunikasi dua arah yang jelas.
Apakah ada kehendak bebas (free will) ? Ya jelas! Apakah free-will itu salah ? Tidak. Kita bebas memilih sendiri pasangan hidup, mau pilihan kita sendiri, atau pilihan Tuhan, asalkan kita siap menanggung apa pun konsekuensi yang timbul dari keputusan kita. Sebagai mentor yang membimbing pasangan-pasangan pra-nikah di gereja kami, menurut saya setiap dua orang yang dengan yakin memilih menghadapi suka-duka dan badai bersama-sama sampai mati selalu patut mendapatkan apresiasi dan penghargaan tertinggi. Bagi anak-anak muda yang masih jauh dari usia pernikahan, saya selalu mengatakan untuk rajin-rajin membina hubungan dengan Tuhan dan menemukan panggilan hidup sedini mungkin. Saat misteri panggilan hidup terbuka, maka pasangan hidup hanya tinggal sejauh satu langkah kaki saja.
Semoga kesaksian ini memberkati. Boleh baca juga tulisan “Pasangan Hidup Dari Tuhan” Seri 1 dan Seri 2 yang merupakan rangkuman dari khotbah sharing kami kepada komunitas Youth dan menjadi salah satu tulisan top ranking di google search.
Jerry & Trisya.
wahhhh keren banget emank jalan Tuhan yakk ahaha.
dapet mimpi scr bersamaan 😀
btw kalian beribadah di gereja mana ya? 🙂
Hi Ani! Thks for stopping by.
Iya, now we’re trying to get young people to find their soulmates! We believe the right soulmate opens a lot of doors in the future!
kita gereja di GBI PETAMBURAN btw
Luar biasa dr pertobatan sampai bs dpt pgl an Tuhan sekaligus jodoh dr Tuhan
Karya Tuhan yg sangat luar biasa. Saya menggaris besari tentang memantabkan diri ke panggilan Tuhan. Dan tulisan Ko Jerry semakin meneguhkan saya u/ tidak kuatir dg segala masa depan dan kebutuhan saya asal saya turut dengan kemauan Tuhan. God bless ur family.
Hi Hazeela, thanks ya sudah berkunjung ke blog kami. Jika panggilan Tuhan itu jelas dan pasti maka kamu ga perlu kuatir akan apapun. Saya sudah membuktikan penyertaan Tuhan selama saya melayani Tuhan, dan Tuhan selalu cukupkan semua kebutuhan saya. Yang terpenting kita tetap taat dan setia kepada Tuhan. Selamat melayani ya…Tuhan memberkati.
Thank you for share your love story Ko.
God did indeed matchmaker and write your love story. !
Hi fel, thks ya. God can and will do the same to your life.
Sharing tentang pasangan hidupnya sangat memberkati.. Tq ^^
Hi Agustina, thanks for the comment, semoga bisa memberikan semangat untuk sungguh-sungguh menemukan pasangan yang dari Tuhan! Gbu
Haii Ko. let me introduce my self. Aku kezia, udah baca beberapa postingan koko enn br komen.. anyway love your statement yg terakhir 😀
Hi Kezia, very nice to meet you! Thanks for stopping by ya and dropping the comment! Hope to continue keep in touch.
Nice share.. Stuju banget kalo Tuhan selalu mengkonfirmasi ketika kita melibatkan Tuhan.. Hehe thanks yaa.. Menguatkan banget utk fokus sama panggilan Tuhan 🙂 Jbu more
saya mau nanya, apa itu panggilan hidup?
Hi Henry, thks for the comment ya.
Panggilan hidup pada intinya adalah rencana unik yang Tuhan siapkan untuk kita ambil bagian dalam rencana-Nya atas dunia ini.
Syaloom, terima kasih atas sharing nya.. sangat memberkati saya yang juga sedang mendoakan teman hidup saya, terima kasih telah menyadarkan saya tentang “kunci” yaitu fokus dengan cari gambar besar panggilan hidupnya
Terima kasih juga atas teguran kasih karena saya jujur kualitas dari hubungan dan keintiman saya dengan Tuhan perlu ditingkatkan terlebih dahulu”
GBU
Ko boleh tanya gimana cara tau orang itu jodoh dari Tuhan? Apa kalo jodoh dari Tuhan tp dia sudah punya orang apa bisa kembali sama kita?
Hi nana, sayangnya gak ada cara atau formula manjur yang bisa dikasih selain hubungan intim dengan TUhan. Soalnya, setiap orang itu unik dan hubungan mereka dengan Tuhan juga unik, jadi Tuhan berbicara dengan cara yang berbeda-beda ke setiap orang.
Tentunya Tuhan bisa bicara via orang lain, buku , Alkitab, dll. Tapi itu smua adalah HASIL dari sebuah hubungan intim dengan Tuhan, bukan sesuatu yang kita kejar-kejar. Konfirmasi baru akan datang setelah kita meraih Tuhan lebih dulu.
Jadi intinya, kejar hubungan intim dgn Tuhan dulu, maka jodoh akan muncul ke permukaan dengan sendirinya bersama-sama dengan panggilan hidup, berkat, dll.
Mengenai jodoh tapi sudah punya orang, lebih baik kita jangan fokus pada yang seperti ini karena Tuhan tidak pernah memberikan yang seperti ini. Kalaupun memang terjadi, itu akan terjadi 100% karena tangan Tuhan dan tidak akan ada sedikitpun tangan kita.
Wah emang bner ya klo jodoh itu ternyata mukanya mirip loh..ckckck..hebat bgt ya Tuhan itu luar biasa.
Hi Ko..
Thanks banget untuk sharingnya.. 🙂
Cara yg Tuhan pakai itu memang yah d luar logika kita.. Tp semuanya adalah yg terbaik dari Tuhan.. 😀
God bless!!
Hi Hanna, thanks untuk commentnya. memang segalanya tidak seperti yang kita duga, carilah Dia maka semua ditambahkan.
luar biasa banget.Terimakasih buat cerita cintanya.
Sekarang anakanya sudah ada berapa Ko?
Hi maria, trims commentnya. Saat ini baru 1 saja putra.
wah,luar biasa cara Tuhan bekerja..saya meyakini hal yang sama, kita harus meyakini terlebih dahulu panggilan hidup kita, baru kemudian meyakini orang seperti apa yang akan mendampingi kita..nice share 🙂
Tepat sekali. Thanks for the comment ya
ko’jerry, terima kasih untuk kesaksian nya, saya yakin Tuhan punya rencana buat saya, karena saya bisa membaca kesaksia ko’jerry. dan sangat-sangat menguatkan dan membuka mata rohani saya. Luar biasa ko’jerry. Gb your family 🙂
hi ko jerry.
mau nanya dnk bagaimana cara lebih intim lagi dengan Tuhan.
apakah seperti sering berdoa ?
Hi Ivana, thanks sudah mampir dan comment ya.
Satu cara terbaik yang berhasil untuk saya adalah melakukan Yosua 1:8 secara sesederhana mungkin, yaitu merenungkan terus firmanNya siang dan malam dan setiap momen dan berusaha sekuat mungkin untuk menghapus/menyangkal segala keinginan dan agenda pribadi.
Jadi kita merenungkan FirmanNya tanpa menginginkan apapun bagi diri sendiri. Bukan merenungkan dengan agenda, seperti ingin dapat pasangan hidup, atau ingin dapat berkat, atau ingin yang lain. Hanya ingin Tuhan, titik. Ini proses yang bisa dimulai, tapi tidak ada finishnya, berakhir saat kita mati nanti, dan penuh jatuh dan bangun, jadi hindari keinginan akan kesempurnaan dalam menjalaninya.
Semoga membantu Ivana.
ko jerry, terima kasih utk kesaksiannya yg memberkati. dukung doa saya ya. Berharap masih bisa menikah di usia 36 ini. (Btw, ko jerry menikah di usia brp?)
Hi Lauren, saya dulu menikah usia 26. Tuhan memberkati, tidak ada yang mustahil bagiNya!
Ceritanya lebih dari sekedar bagus .. :”)
Kali ini kerinduan saya dan beberapa pertanyaan saya terjawab dg ketemunya blog ini.
Thanks ko Jerry.
mauuu.. pasangan hidup yg cinta Tuhan. sama2 mengasihi Tuhan like you both 😀
Merasa terberkati dengan kesaksian hidupnya bang Jerry dan beruntung. Terimakasih sudah mensyeringkannya lewat blog ini dan beruntung bisa menemukan blog ini 🙂
terimakasih utk sharing nya yang menguatkan 😉
Thanks God, bs baca artikel ini. I like your words: Tuhan bisa membuat suara-Nya sejelas dentingan gelas asalkan pikiran anda tidak penuh dengan suara-suara berisik.
Jujur aja, suara2 berisik itu msh srg terngiang, bgm ya caranya utk menghilangkannya.
Stp pagi sy mncari wajahNya, tp begitu selesai saat teduh, memulai aktivitas kembali, mulai pikiran2 itu muncul, Pdhl saya tidak ingin terlalu fokus mengenai pasangan hidup, tp krn lingkungan, dan ortu yg sgt mengharapkan spy sy bs segera menikah, jd pikiran2 itu muncul trs.
Hi,
Semoga bisa membantu apa yang akan saya sharingkan. Sejujurnya sebelum bertemu Jerry, sayapun mendapat desakan dari orangtua. Mengingat umur yang menjelang kepala ‘3’. Pada hari dimana rasanya saya sudah tidak sanggup dengan desakan tersebut, saya berseru sama Tuhan, dan Dia meneguhkan hati saya dengan firman Matius 6:33. Ketika saya menemukan Tuhan, saya menemukan bagian saya di dalam Dia, kemudian apa yang menjadi tambahan dariNya diberikan, yaitu suami yang menikahkan saya 5 tahun lalu.
Dia pernah berbicara di depan banyak orang melalui hambaNya yang berasal dari Belanda, bahwa Dia tidak hanya memberikan saya seorang pacar, tetapi seorang suami yang akan mendampingi selama berjalan bersamaNya.
Carilah Kerajaan dan seluruh KebenaranNya dalam hidup kita, maka segala sesuatu yang menjadi pelengkap perjalanan kita akan Dia tambahkan.
God Bless
Waah lg cari artikel tentang jodoh ternyata nemu blog ini, dan ternyata 1 gereja 😀
Kesaksiannya menjadi inspirasi bwt saya, dan semakin membuat hati ini yakin kalau yang datangnya dari Tuhan akan tepat waktu, tempat dan tepat orangnya.
Hi Feggy! Wow iya, kita kan satu gereja, aneh ketemunya di Internet malah!
Barusan lihat2 blogmu, bagus lho, terusin nulis donk lebih rutin lagi, we follow you now
Sangat menyentuh, sungguh Allah ajaib dan penuh kuasa! Gbu
Hi Tirsha! Semua orang bisa mengalaminya asalkan percaya, tekun dan sungguh – sungguh mencari Nya. GBU
Terima kasih, kesaksian yang memberkati banyak orang, specially untuk aku, membuka pikiran ku tentang tujuan memiliki pasangan hidup. Gbu!
Halo salam kenal Ko Jerry, Saya ingin bertanya, bagaimana cara menemukan panggilan hidup kita? apakah dengan menjalani hidup kita sehari-hari dan dapat menafkahi keluarga itu bukan salah satu panggilan hidup dari Tuhan? Mohon pencerahannya ya ko 🙂
Hi Dominico, mencintai Tuhan dengan segenap hati, kekuatan dan jiwa kita sebetulnya adalah panggilan Hidup dari semua manusia. Dan Tuhan pun ingin manusia merasakan cinta-Nya dengan penuh.
Untuk mencapai itu, Tuhan memberikan anak-anakNya tugas yang spesifik untuk bergerak menyebarkan kasih-Nya itu. Nah bagian tugas yang “spesifik” inilah yang perlu kita cari, yaitu dengan terlebih dahulu belajar mencintai Tuhan dengan segenap hidup kita dan kemudian sebagai buah dari keintiman dengan Tuhan tersebut, kita akan mengetahui apa panggilan hidup kita.
Jadi singkatnya, cara menemukan panggilan hidup adalah dengan mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, kekuatan Dan hidup kita. Semoga membantu.
Saya ingin sharing dan minta pendapat lagi nih ko. Saya sekarang sedang berpacaran dengan seorang wanita dan saat saya memilih dia sebagai pacar saya, saya hanya tertarik karena dia baik, sederhana dan bisa menerima saya apa adanya. Dan saya menilai dia belum sepadan dengan saya secara rohani.Tetapi saya yakin bahwa kami berdua bisa tumbuh bersama secara rohani didalam Kristus dan sungguh-sungguh mengikuti Firman-Nya. Apakah menurut koko itu salah, karena pada awalnya saya hanya menilai dia karena sifat manusia pada umumnya bukan berdasarkan panggilan hidup saya? Di tunggu balasannya ya ko, Tuhan memberkati.
Hi Dominic. Sejujurnya kami sulit untuk memberikan nasihat karena kami tidak mengenal dominic secara pribadi. Tapi, adalah hal yang bagus Dominic memikirkan hal ini!
Nasihat paling baik dan pasti efektif yang bisa kami berikan adalah : Dominic berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan, ceritakan hal ini kepada Tuhan dan minta tuntunanNya. Kemudian kamu bisa berdoa minta ditunjukkan mentor atau hamba Tuhan siapa yang bisa menjadi mentormu dalam hal ini. Percayalah Tuhan akan menunjukkan siapa pembimbing yang tepat. Kamu tidak bisa sendirian dalam hal ini, kamu perlu bicara dengan seseorang. Jangan juga sampai ada perasaan bersalah di hatimu, jalani hubunganmu yang sekarang dengan santai dan kudus.
Ingat, Bagi Tuhan nggak ada yang mustahil. GBU DOminic!
Haleluya.
Shalom, kesaksian yang sangat luar biasa. Saat ini saya habis putus dg pacar saya kami sudah pacaran selama 3 tahun, saya memutuskan untuk berjalan sendiri krn saya merasa tdk ada perubahan dlm Roh saya meski saya akhitnya menyesal memutuskan krn saya msh sayang. Dan pada akhirnya saya memutar titik alik kehidupan saya untuk berdiam mencari Tuhan dan minta sm Tuhan untuk diubahkan menjadi pribadi yg lbh baik dan bergumul untuk pasangan hidup.Pada saat di gereja tiba2 Tuhan menaruh kerinduan pada hati saya untuk memiliki pasangan hidup yg sama2 melayani keesokan harinya saya mimpi saya menginjili orang. Sbnrnya saya rindu untuk bisa membentuk keluarga dlm Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang
Sharing di blog ini sungguh mengubahkan dalam hidup saya…saya juga ga tau jalan ke depan spt apa. Yg saya imani semua akan indah pada waktunya asal kita bertahansmp kesudahanya akan mendapat upah. Mantan saya msh suka main ke ruangan krn kami memang 1 kantor dan suka bawain makanan sbnrnya saya agak gerah krn saya punya prinsip kalau sudah bubar ya sudah teman ttp jalan cm saya tdk suka dia selalu datang terus….saya sudah pernah agak sedikit nyuekin…tp msh juga spt itu…padahal dia sudah punya pasangan.
Ini lh Pak mohon untuk bagaimana saya harusnya menyikapi?
Tuhan Yesus memberkati
Ani.
HI Ani, sepertinya kamu sebetulnya sudah tahu jawaban dari pertanyaanmu itu, kamu sudah menemukan titik fokus yang lebih baik dan tahu apa yang harus dilakukan dengan gangguan-gangguan masa lalu itu….
Senang rasanya sebuah kisah berakhir dengan kebahagiaan…dan lebih senang lagi jika tangan Tuhan campur tangan dalam kisah ini…dan ini sungguh luar biasa…terimakasih atas share kisahnya…
Tuhan memberkati hubungan Anda..dan saya mohon doanya utk saya kedepan dlm mencari pasangan..
Thanks
shalom Ko
saya sangat di berkati sekali dgn sharing nya….. kalau Ko Jerry diibaratkan dgn perjalanan Yakub, kalau aku tentang ishak dan ribka dan sampai sekarang saya belum menemukan Pasangan hidup, kadang saya suka terintimidasi dgn perkataan org yang bilang bahwa saya suka milih-milih, kalau saya meninginkan org yg standart hidup cinta Tuhannya lebih dari saya apakah saya salah ko?
terima kasih
regard
ockta
Hi Ockta. Dalam konteks seperti itu, mungkin kamu perlu menanyakan diri sendiri dulu seberapa cintanya kamu terhadap Tuhan, kalau tidak bagaimana kita bisa mengukur standard cinta Tuhan calon pasangan kita ?
Seringkali pertanyaan yang pertama itu yang menjadi kuncinya malahan. Seberapa kamu cinta Tuhan melebihi apa yang Dia bisa berikan untukmu, seperti contohnya pasangan hidup ? Sebetulnya hanya itu saja hal yang perlu kamu pikirkan. Kalau kamu cinta Tuhan melebihi apapun, pastilah hal-hal seperti pasangan hidup akan ditambahkan kepadamu.
Hair ko jerry boleh tanya bagaimana dengan kisah mantan koko setelah putus dari koko, apakah beliau menikah? Thank u….
Hi Widya. Yes, mantan saya sekarang sudah menikah dan berkeluarga juga.
Trims ya sudah mampir untuk komentar. GBU
Tuhan berbicara dengan jelas melalui artikel anda…. terima kasih
Haloo ko, makasih yahh artikelnya sangat membangunnn….GBU ‘N YOUR FAMILY
“Bukan merenungkan dengan agenda, seperti ingin dapat pasangan hidup, atau ingin dapat berkat, atau ingin yang lain. Hanya ingin Tuhan, titik”. saya suka stament ini.blessing ^^
Hi Yaya, thks ya. Tuhan memberkati juga Yaya disana
Shalom..
Kesaksian yang luar biasa.. seperti yang saya alami juga. calon saya dulu pacaran 6 tahun sedangkan saya pacaran 5 tahun dengan bukan anak Tuhan dan masing-masing putus ditengah jalan.. saya bergumul selama 5 tahun. Sering Tuhan berkata dalam hati saya untuk mengakhiri hubungan itu namun saya tidak peka. sampai bulan 9 tahun 2013 saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Setelah itu perasaan lega,saya merasa bebas. Sampai saya bilang kenapa tidak dari dulu saya ambil sikap. Saya minta ampun sama Tuhan.. saya tidak dengar-dengaran sama Tuhan. Saya bilang sama Tuhan saya mau fokus pelayanan Sekolah Minggu. Dan saat itu juga tangan Tuhan bekerja.
Tidak lama oktober 2013 saya dipertemukan dengan seseorang dan pada bulan oktober nanti kami akan melangsungkan pernikahan. Inilah pasangan hidup saya dari Tuhan sungguh cepat dan tepat.. Saya bersyukur sama Tuhan. GBU
Jer, walaupun gw sudah tau cerita ini langsung dr kalian berdua, tp ttp aja baca nya merinding…
Amazing story ❤
Love you both… #hugs
Iya lin, kita sendiri juga masih merinding kadang kalau baca ulang atau pas nostalgia! Love you tooo sista’
Ko Jerry, maaf kalo butuh konsultasi tentang sesuatu yang private boleh cerita lewat e-mail? Boleh minta emailnya kah? Makasiii.
Boleh saja walau biasanya kami juga tidak bisa menjanjikan suatu solusi yang konkret karena kami tidak mengenal situasi dan kondisimu secara pribadi. Solusi yang konkret hanya bisa datang dari seseorang yang mengenalmu cukup baik, contohnya mentor di gereja lokalmu atau kerabat yang dewasa secara rohani.
Tapi tetap kami terbuka untuk membantu, nanti saya akan kirim email ke Devina. Thanks
PUJI TUHAN MUJIZAT NYA LUAR BIASA
Luar biasa memberkati saya kesaksian kak jerry.. saya jg sdg bergumul ttg panggilan hidup.. & puji Tuhan menemukan blog ini.
Hi Edwin, trims sudah mampir dan menuliskan komentar ya. Kami senang juga bisa membagikan kesaksian yang menguatkan pembaca. GBU!
Artikel yg luar biasa banget. Saya juga sedang bergumul untuk pasangan hidup saya dan menunggu2 jawaban dari Tuhan.
Hi Jerry,
Saya bukan seorang kristen tapi saya tersentuh membacanya…
Entah apa yang membuat saya “nyasar” atau mesin pencari “menemukan” tulisan anda tapi ini mencerahkan saya.
Terima kasih banyak, mudah2an pernikahan kalian diberkati..
Swastika
Thanks untuk kesaksianya, sangat memberkati.. (^_^)
Thanks very much Davit, kami pun merasa terbekati untuk bisa memberkati para pembaca!
shallom ko Jerr .. Tulisan koko sungguh memberkati .. sy masih ga ngerti knp sy masuk blog sini baca tulisan koko n coment disini hanya satu hal yg saya tahu n yakin Tuhan Yesus mau bekerja saat ini .. n bukan suatu kebetulan memang belakangan ini sy sdg ada pergumulan di area ini ko .. smg blog ini masih aktif .. n sy ingin share lbh bnyk dgn koko n cici n lebih private ko , ci .. tq utk setiap Pelayananya dlm Tulisan ya .. Tuhan Yesus memakai kalian secara Lura biasa ..
Regard
Nella
Shallom Ko Jerr Ci Trisya ..
Saya merasa diberkati sekali dgn kesaksian kalian .. sy yakin n Percaya tdk ada sesuatu yg kebetulan segala sesuatunya dlm rancangan Tuhan bahkan saat sy menemukan blog ini sungguh tdk disangka buat sy .. dlm bukan kebetulan skrg sy sdng mengalami pergumulan di area ini .. jika koko n cici berkenan sy ingin share lebih intens lg di akun email private .. tq ko ci telah menjadi bagian di dlm Tuhan dgn sepenuh hati n luar biasa
best Regards
Nella
Shalom Nella, thanks for the comment, memang membutuhkan waktu untuk memahami kehendak Tuhan dalam hal ini, tapi percayalah Tuhan tidak pernah terlambat menyiapkan orang yang tepat untuk mendampingi seumur hidup kamu.
bolehkah saya sharing sama ko lewat telpon atau email…masalah saya berat banget…saya sudah berdoa n masih bingung saya…
Dear Elo, sementara ini kita hanya melayani koresponden via email dulu, silahkan ke email kita ya. God Bless.
kak jerry..saya mendengar suara tentang mendoakan seseorang yg bukan tipe saya..pada awalnya saya mencoba taat..dan memang kami berteman baik namun seiring berjalannya waktu..hubungan kami mulai menjauh..apakah ini pertanda dia bukan jodoh saya kak..thx anyway
What a great testimony about receiving confirmation from God himself. In the world around us it’s easy to pick up a wrong message about how to come to the conclusion of a life’s decision. And I say “Praise the Lord for your testimony” cause it is of a great help for those who want to hear from the Lord directly.
What a great testimony about receiving confirmation from God himself. In the world around us it’s easy to pick up a wrong message about how to come to the conclusion of a life’s decision. And I say “Praise the Lord for your testimony” cause it is of a great help for those who want to hear from the Lord directly.
Hi ko jerry, jadi bagaimana dengan mantan pacar koko yg dengannya melakukan sex pranikah? Apakah dia juga menemukan jodohnya yg datang dari Tuhan? saya pribadi sudah melakukan sex pranikah dengan mantan pacar saya, dan itu menjadi pergumulan saya ko, apakah kedepannya ada laki laki yang akan menerima saya dengan keadaan sekarang? Mohon pencerahannya ko