Saya menemukan satu masalah yang sama di antara semua calon pasangan suami-istri yang kami mentoring dalam program bimbingan pra-nikah di gereja kami.
Masalah itu adalah hutang.
Saya frustrasi melihat satu demi satu pasangan suami-istri baru jatuh dan menderita karena masalah hutang yang mereka buat sendiri demi sebuah pesta pernikahan. Membela sebuah pesta dengan mengorbankan masa awal pernikahan adalah sebuah kekonyolan besar di mata saya. Itu sama saja seperti orang yang membeli perhiasan agar terlihat kaya dihadapan kerabatnya, padahal di rumahnya ia dikejar-kejar tukang tagih.
Kalau anda termasuk salah satu orang yang sedang mempertimbangkan berhutang untuk membiayai pesta anda, baca dulu beberapa masukan saya berikut :
1. Start yang Baik. Pernikahan itu sendiri sudah cukup berat untuk dijalani, memulai pernikahan itu tidak gampang. Seperti sebuah lomba lari, anda perlu mengambil posisi start yang mantap supaya anda bisa melejit dengan cepat diawal perlombaan. Hutang adalah seperti memulai lomba lari itu dengan membawa bola besi di kaki anda. Start anda akan berantakan. Dan start yang salah biasanya akan diikuti oleh lebih banyak langkah-langkah salah lainnya.
2. Jangan korbankan masa awal pernikahan dengan hutang. Matius 7:6 berkata, “…jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” Jangan barter awal pernikahan anda dengan mamon. Awal dari sebuah pernikahan adalah suatu keindahan yang tidak anda alami dua kali dalam hidup. Kalau anda memulainya dengan hutang menggunung, maka anda sebetulnya telah melemparkan mutiara anda kepada babi-babi yang akan berbalik mengoyak anda. Jangan ikuti tekanan dunia untuk menukarkan mutiara anda dengan sampah. Saya punya teman yang baru saja menikah tanpa hutang dan mereka sungguh bahagia. Baca kisah M dan N
3. Pesta ? Orangtua mendesak pesta? Saya tahu rasanya. Memasuki pernikahan adalah tanda kemandirian anda dan pasangan. Anda harus mulai menentukan keputusan-keputusan secara berdua, tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Orangtua adalah rekan anda, bukan musuh, dan juga bukan boss anda. Kerjasamalah dengan mereka. Komunikasikan. Jelaskan posisi keuangan anda dan seberapa jauh kemampuan anda untuk menghormati keinginan mereka untuk mengadakan pesta bagi kerabat mereka. Jangan memaksakan diri anda berhutang demi pesta besar untuk orangtua. Itu kan hidup anda, bukan hidup mereka. Kita berusaha untuk menyenangkan mereka, tapi harus ada batasnya.
4. Orangtua Membiayai? . Saya dulu ingin menikah tanpa pesta. Tapi orangtua sedikit memaksa untuk pesta demi kerabat mereka. Hal ini sangat dapat dimaklumi, kelak nanti kalau anda diposisi mereka, anda akan ingin merayakan hari besar anak anda bersama kerabat. Kalau anda beruntung memiliki orangtua yang bisa membiayai, tidak apa-apa kalau anda memilih untuk menerima tawaran mereka. Keep it simple! Jangan semuanya anda iya-kan dan ujungnya anda sendiri yang pusing. Saran terbaik saya, kembalikan semua uang hadiah (angpau) ke orangtua. Ini adalah trik terhebat yang akan sangat mengesankan orangtua/mertua anda, menunjukkan betapa anda bertekad untuk keluar dari zona anak-anak dan mengandalkan Tuhan. Saya telah melakukan ini dan sungguh tidak menyesalinya. Baca kesaksian saya di Menikah Tanpa Uang. Saya percaya hal ini juga mengesankan Tuhan, karena ini adalah sebuah langkah iman yang besar. Nah, supaya bisa terjadi, anda harus menjaga jangan sampai hutang menggunung. Kalau tidak, ujung-ujungnya anda akan mengetuk pintu ortu lagi dan anda akan dinilai belum mandiri.
5. Budget budget budget. Jika ortu tidak membiayai, maka anda harus sangat berhati-hati menghitung budget anda. Hitung berapa dana yang tersedia sebelum mulai booking sana-sini. Jangan lebih besar pasak dari tiang. Lebih baik pesta sederhana pakai uang sendiri daripada pesta megah pakai uang orang lain (apalagi bank).
Photo by Alice Pasqual on Unsplash
6. Hati-hati godaan setan kartu kredit dan KTA. Banyak sekali yang jatuh di hal ini. Sedih sekali melihat pasangan yang setelah pesta langsung konseling pusing melihat tagihan KTA dan CC nya 100-200juta. Jangan percaya iklan KTA yang menunjukkan wanita cantik dan pria ganteng tersenyum lebar dan ada tulisan dibawahnya “Raih kebahagiaan bersama KTA”. Saya jamin anda tidak akan tersenyum begitu melihat tagihan dan bunga 10-20% yang dengan senang hati bank timpakan ke anda. KTA mempunyai nama lain yaitu Kredit Tanpa Ampun.
7. Ingat sekolah anak-anak anda. Hampir semua orang ingin mempunyai keturunan setelah menikah bukan? Sadarilah kalau itu juga adalah mandat ilahi yang Tuhan inginkan, yaitu untuk dua orang terang bersatu dan membuahkan lebih banyak lagi anak-anak terang. Bacalah Maleakhi 2:15, “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu (pernikahan) ? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” Kalau anak-anak adalah mandat Tuhan, maka salah satu kewajiban utama anda adalah memperlengkapi mereka dengan pendidikan yang baik. Anda tahu berapa biaya kuliah anak 5-20 tahun lagi dari sekarang ? lihat tabel berikut
Yup betul sekali. Biaya kuliah 100 juta hari ini akan menjadi hampir 1 MILYAR 20 tahun lagi. Dan biaya kuliah universitas ternama yang sekitar 500 juta hari ini akan menjadi hampir 5 MILYAR! Tidak perlu banyak penjelasan lagi, anda sudah membayangkan sendiri betapa kerasnya kita harus bekerja, menabung dan mengelola uang untuk pendidikan anak. Jangan berat didepan dengan hutang. Ingat baik-baik angka ini ketika anda sedang mempertimbangkan berhutang demi sebuah pesta yang hanya berlangsung 2 jam….
8. Survei : 70% masalah keluarga adalah finansial. Berbagai macam survei telah diadakan dan semua mengatakan hal yang sama yaitu mayoritas penyebab masalah didalam keluarga adalah berhubungan dengan uang. Ini artinya, kalau anda bisa menjaga kondisi finansial rumah tangga anda sehat, anda sudah menghilangkan 70% masalah dalam hidup, dan anda akan 70% lebih jarang bertengkar dengan pasangan anda, 70% lebih banyak waktu untuk tertawa, tersenyum dan membangun momen-momen indah.
9. Jujur tentang kondisi finansial masing-masing. Sepasang istri yang baru menikah 2 minggu kaget luar biasa ketika tahu bahwa ternyata suaminya itu memiliki hutang kartu kredit 100 juta yang ia rahasiakan selama ini. Merasa seperti dijebak masuk kandang singa, pernikahan manis yang masih baru tersebut segera berubah menjadi neraka di bumi. Pastikan anda dan pasangan anda saling terbuka dan jujur tentang kondisi keuangan masing-masing sebelum naik ke pelaminan. Kalau ada hutang, beritahu segera pasangan anda. Kalau ada tabungan, beritahukan juga, jangan dibesar-besarkan atau dikecil-kecilkan. Harta kalian akan menjadi harta bersama.
10. Siapa Menteri Keuangan ? Sebagus-bagusnya sebuah perusahaan, akan hancur juga kalau tidak mempunyai seorang direktur keuangan yang handal. Diskusikan sebelum menikah siapa diantara kalian berdua yang lebih pintar menyimpan dan mengelola uang? Sebuah kapal tidak bisa mempunyai dua nahkoda, harus ada kapten yang memegang kendali keuangan kapal rumah tangga anda. Sang menteri keuangan yang terpilih kemudian WAJIB untuk belajar tentang cara-cara menabung, mengelola dan mengontrol pengeluaran rumah tangganya. Seperti telah dibahas diatas, handal atau tidaknya sang menteri keuangan akan menentukan kurang lebih 70% kebahagiaan rumah tangga anda! Big Job! Bahan bacaan untuk membantu persiapan sang calon bendahara : 7 Kunci Bendahara, Cara Kontrol Pengeluaran , Perpindahan Kekayaan Bangsa-Bangsa
11. Bahaya BI Blacklist. Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral, mempunyai sebuah daftar yang disebut daftar-hitam. Daftar ini berisi data orang-orang yang ‘ngemplang’ alias bermasalah dengan hutang. Daftar ini digunakan untuk mencegah orang-orang bermasalah mengambil kredit di Indonesia. Kalau anda menikah dengan hutang KTA/Credit card dan kemudian kesulitan atau gagal membayar, nama anda akan dicatat oleh BI . Akibatnya, kalau dikemudian hari anda misalnya ingin mengajukan kredit pinjaman rumah (KPR) atau Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), aplikasi anda akan langsung ditolak. Bayangkan kalau hanya gara-gara hutang KTA dan Kartu Kredit yang kecil, kesempatan anda untuk membeli rumah dan kendaraan tertutup.
12. Batasan Berhutang. Ok, bagian ini sengaja saya taruh di akhir artikel ini. Jadi apakah benar-benar 100% tidak boleh berhutang ? Tidak. Anda bisa saja berhutang, tapi harus ada batasnya. Saya dulu waktu awal pernikahan juga mempunyai beberapa cicilan furniture. Secara sederhana, batasan aman adalah 30% dari total pendapatan bersih anda berdua. Makin kecil makin baik. 30% saja sebetulnya sudah cukup untuk membuat anda sedikit stress, kalau lebih dari 30% dijamin akan mulai kehabisan nafas. Misalnya pendapatan bersih bersama anda Rp10 juta, maka beban cicilan hutang per-bulan tidak bisa lebih dari Rp3 juta. Pastikan untuk sesuatu yang bermanfaat dan kalau bisa jangka panjang, jangan untuk sesuatu yang sia-sia dan berumur pendek.
Saya sungguh berharap artikel ini dapat membuka mata anda untuk tidak hanya melihat yang ada didepan mata (pesta, dll), tapi melihat lebih jauh kedepan dan memahami betapa besar dan indahnya inti sebuah pernikahan itu, dan tidak mengorbankannya demi sesuatu yang sifatnya hanya pendek dan sia-sia. Doa saya bersama semua pasangan yang hendak merencanakan pernikahan didalam Yesus Kristus. Tuhan Memberkati.
Thank you, Ka buat artikelnya. Sangat membantu dan meneguhkan. Mencukupkan diri dengan apa yang ada memang penting banget dan rasanya lebih damai sejahtera. Seandainya bisa nikah kayak jaman orang tua dulu, cuma pakai dress putih biasa tanpa embel2 ini itu. Hahahha…Kalo mau nekad sih bisa aja ya.
Semoga membantu untuk melihat jauh ke depan dan menghindari godaan hutang berlebih. Iya terkadang melihat orang jaman dulu lebih baik, makanya pernikahan-pernikahan jaman dulu lebih long-lasting dibanding jaman modern yang banyak perceraian.
recommend bgt buat dibaca teman2 yang sedang mempersiapkan pernikahan,mantabbbb,mantabbbb….maju terus kak membuat artikel2 yg bermanfaat dan luar biasa
Hi natalia, thanks ya untuk commentnya. Memang saya nulis ini dari pengalaman mentoring couples dan banyak pernikahan yang kami lihat berantakan startnya karena hutang. Thanks for sharing!
Ini Blog benar” bermanfaat ya..yang awalnya brfikir untuk “hutang” skg jadi sebuah pertimbangan….untung masih dalam tahap perencanaan..
Makasih banyak ya kak untuk artiker” yg sangat bermanfaat 🙂
bersyukur bgt bisa ketemu dan baca artikel ini, simple tapi open minded dan memang faktanya begitu.
thank u so much ko jerry, salam utk ci trisya =D
Sangat memberkati sekali artikelnya Kak bagi kami yg berencana menikah..
Persiapan hati, mental jauh lbh ptg (sekalipun budget juga ptg)… sy dan pasangan selalu membahas ttg hal2 begini Kak..
Kami merindukan sebuah pernikahan yg sederhana. Karena setelah menikah, byk Pekerjaan Rumah yg harus dikerjakan..