When something you thought will never hit you, ends up hitting right in your belly.
Saya ingat waktu itu saya sedang ada di studio mengerjakan beberapa project ketika adik saya mendadak masuk….dan menangis.
“Lymphoma?”
“Yes, masih harus ke Singapore untuk check lagi, tapi itu bocorannya.”
“Ganas?”
“We don’t know, early stage, treatable and curable, but it’s still cancer.”

my heart sank to my feet. Ayah saya, salah satu om-om ganteng yang paling sehat dan badannya masih bagus, ternyata terkena kanker Lymphoma.
I don’t know what to feel at that time, my heart cannot process that mixed feelings.
Kami sekeluarga memang makannya gak sehat-sehat banget, tapi kami tetap berusaha hidup seimbang. Makan/minum antioxidant, and my dad happens to be the healthiest in terms of food compare to all of us. So saat beliau didiagnosa hal itu, kami shock.
Ayah saya fight, tegar, pasrah, dan mau berjuang. Namanya juga Hamba Tuhan. Semenjak itu saya sering dengar ayah saya memutar worship music tapi yang lebih rock-ish, lebih “keras”. Saya menangkap itu sebagai upaya beliau untuk menguatkan dirinya sendiri, wow, that’s awesome.
Bagi teman-teman yang mungkin mengalami ujian berat lainnya, mungkin sedang minta doa kesembuhan juga untuk penyakit atau yang lain, saya mau share beberapa hal yang going through my mind:
1. This is life
Ini yang kita musti pegang. Hidup memang tidak bisa dijawab, penuh teka-teki, yang sehat bisa kena penyakit sementara yang gaya hidupnya kacau sehat-sehat aja. Banyak orang baik bisnisnya gagal, sementara yang jahat aman-aman saja. Ada yang doa kesembuhan langsung sembuh, ada yang melalui proses.
Ada begitu banyak hal yang kita tidak mengerti, dan sayapun belajar bahwa hidup ada bukan untuk dimengerti, tapi untuk dijalani.
Ada hal-hal yang memang kita tidak bisa kontrol, seseorang bisa berusaha untuk mengontrol apapun yang dia bisa kontrol dan saya cuma mau bilang, separuh dari usahamu itu sia-sia.
Faktanya adalah hidup adalah sebuah keindahan sekaligus misteri, tapi disitu kita mau lihat Tuhan, dan Tuhanpun memang tidak “fair”.
Tuhan itu “JUST”. “FAIR” memastikan semua orang dapat perlakuan sesuai kelakuannya, tapi “JUST” memastikan semua orang dapat perlakuan yang paling “tepat” dan yang “se-terbaik” mungkin.
Jika dia fair, kita semua mati di lautan api neraka. Tapi Dia “just” sehingga Dia mengutus anakNya yang tunggal untuk mati bagi kita, sebagai solusi yang paling “tepat” dan yang “se-terbaik” mungkin….supaya Dia tidak kehilangan kita, dan kita mengenal cinta-Nya.
2. Christians can go to heaven through hell-ish ride
Lukas 13 :1-5 berbicara tentang Yesus menjelaskan bahwa hanya karena seseorang menderita, bukan berarti dia berdosa. Tetapi orang yang berdosa, ujungnya pasti menderita.
“…sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” – Lukas 13:4-5.
Kita bisa mengasihi Tuhan tetapi kita mengalami penderitaan, Yesuspun pada waktu di dunia mengalami penderitaan. Pahit sih di kuping, but it’s THE REAL TRUTH.
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu…..mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu” – Yoh 15:18,20.
Kenapa? Karena yang kita jalani adalah kehidupan yang sudah terdistorsi, surga, langit dan bumi baru adalah janji Tuhan akan dunia yang lebih baik karena berada di keadaan dimana Tuhan bertahta dan tidak terkontaminasi dosa.
Kita akan kesana? Tapi jalanannya? Bisa mudah, bisa sulit. Ada yang pake jalan besar, ada yang karena ganjil genap harus pakai jalan tikus.
Yang penting sampai. Apapun jalurnya yang dikasih.
3. It’s never about what happens to you, it’s about your reaction to what happens to you
Saya ingat, keluarga saya tidak ada satupun yang menyalahkan Tuhan. Bahkan ayah saya bilang “sakit ga boleh ganggu pelayanan”. Doa kesembuhan jalan, tapi melayani Tuhan harus jalan juga tidak boleh berhenti. That’s awesome, you see faith in action.
It’s good to have faith, but it’s far better to walk by faith.
Di Alkitab dikatakan Petrus berjalan diatas air, karena Dia melihat yesus dan dengar Ia memanggilnya. Tapi sambil mata Petrus tertuju pada Yesus, semua mata murid tertuju pada petrus yang literally berjalan di atas air.
Here goes the thing, what you consider as your walk of shame, others could see it as your walk of fame.
Apa yang kita pikir sedang berjalan dalam kemalangan, di mata orang kita sedang berjalan dengan mukjizat.
Pernahkah kita mikir seperti itu? Jangan-jangan habis kita selesai menghadapi hidup, tiba-tiba orang datang nyalamin kita dan bilang “thank you man, you inspire me”. Dan kita bengong bingung, kok orang bisa terinspirasi dari penderitaan gue….
Pada waktu seseorang memuji Tuhan, itu dinamakan “praise”. Tetapi pada waktu seseorang memuji Tuhan walau keadaan berat dan melemahkan, itu dinamakan “sacrifice of praise”. Dan di mata Tuhan itu lebih besar dibandingkan apapun.
I believe that whatever happens in life, baik itu saat kita di gunung maupun lembah, lagi di atas maupun di bawah, Tuhan tetap adalah Tuhan di kedua tempat itu.
Saya berdoa yang terbaik untuk semua yang membaca, dan panjatkan doa kesembuhan juga untuk kami. God bless!
Your best writing so far man!!! Speak healing for your dad, in Jesus’ name
“It’s good to have faith, but it’s far better to walk by faith”, I like your statement. Ini yg tdk banyak org percaya mau lakukan.
“Its never abouth what happen to u buat its about your reaction” -> power statement
I feel u bro, really. God bless your daddy
“It’s good to have faith, but it’s far better to walk by faith” ini kereeennnn….
Lewi, Om Rony bangga dengan kamu Dan kezia. Kami Akan terus mendoakan daddy kamu dan keluarga. Keep on a good fight of faith. Keep on believing in Jesus. Salam Dari Canada.
Spt baca Pengkhotbah dimana badai hidup pun dialami org saleh. Thanks. Sy juga doakan ayahmu.
It’s really really inspired Me, Tq, God heal your dad