Banyak sekali orang bertanya kepada saya dan istri tentang bagaimana menentukan pilihan jodoh dari Tuhan, bagaimana mengetahui apakah seseorang dari Tuhan atau bukan, dll. Tapi belum pernah ada yang menyadari satu hal:
Memilih pekerjaan yang tepat dalam panggilan kita juga sangat menentukan pilihan jodoh kita.
Ambil contoh pertama dari saya dan Trisya. Dalam cerita kesaksian bagaimana kami bertemu dan dipersatukan, saya cerita tentang bagaimana saya terpanggil oleh Tuhan untuk meninggalkan karir perbankan dan bergabung dengan ministry anak jalanan yang dirintis oleh kakak saya, Jossy (kini tinggal di Norwegia bersama suaminya dan penulis artikel “Menikah Dengan Bule Ketemu Online”).
Dalam kasus kami, pilihan saya untuk taat mengikuti dorongan Tuhan untuk pindah tempat kerja ke ministry kakak saya berujung pada penemuan harta karun terbesar yaitu pasangan hidup yang dari Tuhan untuk saya. Kalau saya bandel dan tetap ngotot kerja di perbankan, apakah saya tetap akan dipersatukan dengan istri ? Kemungkinan besar tidak. Mungkin saja bisa, dengan cara lain.
Tapi mungkin juga tidak! Why ? Karena ketidak-taatan mendatangkan segudang masalah dan seribu satu macam pengalih perhatian dari iblis supaya kita terus salah jalan dan tidak pernah menemukan penyediaan yang Tuhan sudah sediakan untuk kita.
Kalau saya tidak melepas karir saya, terbuka lebar pengalih perhatian uang, promosi, gengsi dan ambisi untuk menarik saya keluar dari jalan yang Tuhan inginkan. Saya akan bertemu dengan orang-orang yang tidak seharusnya saya temui dan melewatkan bertemu dengan orang-orang yang seharusnya saya temui.
Kalau saya tidak melepas karir, bisa jadi saya akan tetap bisa dipersatukan dengan Trisya. Tapi itu akan melalui proses seperti bangsa Israel mengelilingi padang gurun 40 tahun.
And it’s painful. Super painful. Untuk mencapai tanah perjanjianmu dengan harus disiksa iblis muter-muter padang gurun selama 40 tahun, simply karena ketidak-taatan.
In fact, there is good chance you might not survive in the desert. Seperti dalam kasus bangsa Israel, sebagian besar dari mereka yang tidak taat berakhir mati di 40 tahun tersebut.
Photo by Elizeu Dias – Unsplash
So what I’m saying is:
Mendapatkan pasangan hidup dari Tuhan memerlukan juga ketaatan di area-area lain yang sekilas kelihatan tidak ada hubungannya.
Salah satunya adalah area pilihan pekerjaan. Salah satu penulis yang Tuhan ijinkan menjadi tuntunan besar dalam hidup kami, John Bevere, berbicara bahwa setiap anak Tuhan punya panggilan yang amat sangat spesifik, sampai se-spesifik pekerjaan yang mereka harus geluti. Saya secara pribadi bisa bersaksi bahwa hal ini benar dan terjadi dalam hidup saya.
Bagaimana Pilihan Pekerjaan Mempengaruhi Pilihan Jodoh
Pada umumnya, orang hanya berpikir secara sederhana, seperti : “nanti ketemu jodoh dari Tuhan mungkin di tempat kerja.” But If you think about it, pilihan pekerjaan bisa mempengaruhi pilihan jodoh dalam cara-cara yang jauh lebih besar dari sekedar “jatuh cinta di kantor”.
Pertama: Pilihan Pekerjaan Membentuk Pola Pikir Kita
Pertama mari kesampingkan pikiran yang oversimplified bahwa “kalau Tuhan suruh kerja di satu tempat berarti di situ kita akan ketemu calon suami atau istri kita”. Belum tentu…bisa jadi juga…tapi satu hal yang pasti Tuhan tidak pernah bikin rencana sesederhana “put him there-meet her-get married-done”.
Semua rencana-rencana Tuhan adalah rencana jangka panjang. Rencana SUPER panjang bahkan. Dalam urusan menempatkan kita di bidang pekerjaan yang menjadi panggilan kita, mungkin pikiran-Nya lebih mendekati seperti ini :
“Put him there, let him be processed and tested by the people around him, let him learn the skills I want him to master, let him understand how to be the light in the dark, let him fall a bit so he learns humility and let him learn to rely on Me to see how great I can bless his works…..then when he’s ready, mature and wiser, maybe I’ll see if I can start to prepare someone who can accompany him so he can grow even bigger into his calling….”
Tempat dan bidang pekerjaan akan membentuk pola hidup dan pola pikir kehidupan dewasa kita. Untuk bisa mencapai garis finish di dalam Dia, Tuhan perlu kita untuk meresapi suatu pola pikir dan pola hidup tertentu yang nantinya akan berperan penting dalam menjalankan tugas-tugas di masa depan kita.
In God’s eyes, it’s all about our finish line. Pilihan jodoh atau pilihan pekerjaan, keduanya adalah tentang bagaimana kita bisa mencapai garis finish panggilan hidup kita!
Take this: GOD DOESN’T WANT YOU TO “GET MARRIED”. HE WANTS YOU TO FINISH! IF HE ALLOWS YOU TO MARRY, THE PURPOSE IS TO HELP YOU FINISH.
Jadi, pilihan pekerjaan akan sangat mempengaruhi pilihan jodoh dari Tuhan, tapi tidak dalam cara yang kamu pikirkan. Remember this verse carefully: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” – Yesaya 55:8.
Di mata kita, pekerjaan dan jodoh sering terasa seperti dua hal yang agak berbeda. Tapi di mata Tuhan, keduanya adalah hal yang kurang lebih sama, yaitu perlengkapan untuk mencapai finish.
Kedua: Pilihan Pekerjaan Menentukan Apakah Kita Bertemu Orang-Orang yang Tepat Atau Orang-Orang yang Salah.
Mendapatkan pasangan hidup dari Tuhan – atau apa pun ‘missing puzzle’ lain dari panggilan hidup – sebenarnya adalah faktor dari menemui orang-orang yang tepat dalam perjalanan hidup kita.
Semakin kita menemui orang-orang tepat yang Tuhan inginkan untuk ditemui, semakin jelas pandangan kita ke depan karena mereka terus membuka ‘missing puzzles’ dari panggilan kita, dan semakin kuat kaki kita berjalan untuk mencapai garis finish. Begitu juga sebaliknya, semakin sering kita bertemu dengan orang-orang yang salah, semakin besar kemungkinan kita dialihkan dan gagal mencapai garis akhir.
Disinilah pilihan pekerjaan menjadi sangat krusial, karena ketika Tuhan memanggil kita ke suatu bidang pekerjaan yang spesifik, sebetulnya Tuhan bukan hanya memanggil kita untuk “kerja”, tapi juga untuk bertemu orang-orang tertentu yang akan memberikan kepingan-kepingan puzzle panggilan hidup kita.
Pilihan pekerjaan akan menentukan siapa orang-orang yang kita temui dari Senin hingga Jumat, atau bahkan sampai ke weekend. Apakah kita bertemu orang-orang yang semakin membawa kita dekat pada pasangan hidup dari Tuhan atau malah sebaliknya, membawa kita pada pasangan-pasangan hidup yang ujungnya membawa masalah dan/atau menjauhkan kita dari Tuhan.
Ketiga: Pilihan Pekerjaan Menentukan Berapa Banyak Sisa Energi yang Kita Miliki Untuk Membangun Relationship dan Pernikahan Kita.
Membangun keintiman perlu usaha dan pernikahan perlu dikerjakan. Tidak mungkin sebuah hubungan atau pernikahan mempunyai keintiman mendalam kalau pasangan tidak mau mengusahakannya. (baca tulisan “Ketika Keintiman Menjadi Barang Langka”)
Usaha membangun keintiman memerlukan energi, waktu dan komitmen. Semua ini sangat ditentukan dari apa pilihan pekerjaanmu. Kalau kita berada dalam pekerjaan yang menuntut melebihi kemampuan kita, kita tidak akan punya sisa energi dan waktu untuk membangun keintiman dalam hubungan kita.
Kalau kita miskin waktu, energi dan komitmen , sangat besar kemungkinan kita melewatkan atau tidak akan mendapatkan pasangan hidup dari Tuhan.
Dalam kasus saya sendiri: saya hampir menjadi gila kerja gila ambisi dan terancam kehilangan jodoh dari Tuhan yang sudah dinikahi! Cerita ini saya tulis di post “Memilih Antara Pekerjaan dan Keluarga: My Turnaround Story”.
You can trust me on this: Tuhan tidak akan memberikan pekerjaan yang membuatmu sampai mengorbankan waktu untuk membangun pernikahanmu.
Tuhan mendesign kita unik, memberikan kita talenta dan kemampuan yang tidak ada duanya, untuk suatu pilihan pekerjaan yang spesifik. Tugas kita adalah menggali dan mencari tahu apa hal ini dengan bimbingan Roh Kudus.
Tidak ada yang mengalahkan perasaan bekerja di bidang pekerjaan yang sesuai dengan design awal kita dari Tuhan, dimana semua talenta kita keluar secara maksimal dan kita mendapatkan sukacita dari Tuhan yang tersenyum melihat kita masuk berjalan dalam rencana-Nya. Semua ini akan menghasilkan perasaan syukur yang meluap ke dalam relationship dan pernikahan kita, menjadikannya penuh dengan keintiman yang mendalam! God bless you!
Karena ketidak-taatan mendatangkan segudang masalah dan seribu satu macam pengalih perhatian dari iblis supaya kita terus salah jalan dan tidak pernah menemukan penyediaan yang Tuhan sudah sediakan untuk kita.
Very well said!!