Dulu saya selalu berkata, “cepat belum tentu bagus, lambat belum tentu buruk”. Maksudnya kadang kecepatan tidak selalu identik dengan keberhasilan, dan pikiran yang masih mengidentikkan kedua hal itu akan cenderung menemui masalah..
Tapi mempunyai anak-anak, dunia mereka mengajarkan sesuatu yang berbeda…that slow is also good
“…kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat…” – Pengkhotbah 9:11
Bahkan belakangan saya sangat merasa membutuhkan lambat, karena sekeliling bergerak cepat sekali.
Satu kesalahan yang dulu jadi batu sandungan, saya tidak menyadari fakta ini :
Setiap sisi kehidupan bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Sampai sekarang kadang masih lupa…kalau kehidupan pernikahan saya tidak bergerak dalam ritme dan kecepatan yang sama seperti kehidupan kantor…atau…kehidupan anak-anak saya bergerak dalam tempo yang sangat lambat terkadang…
Dulu berpikir,
“fast is good”,
“fast is productive”,
“fast is efficient”.
“Must try to be fast in everything!”
Tapi coba terapkan “fast” dalam segala aspek kehidupan, bukan berkah malah masalah dapatnya, ketegangan, stres, sakit dan kadang konflik.
Gosh, fast is good, but it’s not for everything.
Ada masa saya review semua prinsip hidup, pikir ulang kembali….is fast really good?
Is productive and efficient always good?
Not really, not always, that’s what I discovered…terbantu oleh ayat Alkitab ini:
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya” – Pengkhotbah 3:1.
Ada waktunya untuk “Fast”, ada waktunya untuk “Slow”. Berusaha untuk selalu cepat rasanya konyol sekarang, karena tahu manusia tidak didesign seperti mesin yang bisa dipacu terus.
Bahkan mesin saja rusak kalau terus-menerus dipacu…
Dalam keterbatasan yang paling besar, anak-anak adalah manusia yang paling bahagia..
In general, most kids are happy and active. Tentunya ada kasus-kasus pengecualian anak-anak yang tidak bahagia.
In general, most adults are miserable and stressed. Sedikit sekali kasus pengecualian orang dewasa yang sangat bahagia.
Padahal orang dewasa lebih bebas, lebih kuat, lebih cepat, bisa punya uang sendiri, bisa melakukan sendiri apa yang bikin dia happy, minim keterbatasan.
Anak-anak gak bisa apa-apa. Kecil, lemah, lambat, tidak bisa nyetir mobil, tidak punya uang sendiri, mau pergi keluar rumah sendiri saja kadang gak boleh.
Tapi sekali pun banyak keterbatasan, anak-anak in general cenderung lebih bahagia.
Dunia anak-anak adalah dunia yang slow. Dunia orang dewasa adalah dunia yang fast. Makes you wonder if this whole thing is really the right thing.
And often slow means simple. Simple is better. God is simple.
The strongest faith is always the simplest faith.
Dalam dunia mobil, segala macam kecanggihan dan kerumitan selalu berada di bagian kecepatan. How to go faster. How to build faster engines. Tidak banyak kerumitan yang ada dalam topik melambatkan mobil.
It’s almost like money, the desire to be faster complicates your life and adds trouble.
I want to be simpler. That’s my prayers these days.
Turn off this complicated mind please Lord. Switch it off.
Not riches. Not trophies. Not glaring reputation. Not popularity. Just simplicity.
And the faster you are, the more you miss things.
Do you see more view sitting in a fast car? No. You see more when you slow down. In a fast car you see only flashes.
I’m worried if I’m trying to be fast all the time, my life will just be a collection of flashes.
Flashes of my marriage. Flashes of my children. Flashes of happiness and joy and meaning….no, maybe not meaning, there’s not much meaning in flashes.
Begitulah banyak orang yang sibuk ingin menjadi cepat, terdepan, dll… akhirnya malah melewatkan sesuatu yang indah di depan mata mereka.
I don’t wanna be one those guys. Do you?
Same with love. There is no FAST-LOVE. Kalau pun ada, pasti rasanya entah palsu atau kosong.
Love takes time to grow, mature and bear fruits. You cannot rush love.
And true love can only be proven with time.
That’s why God is Love. Because His love endures forever in time. Hanya kasihNya yang terbukti setia melewati jaman dan waktu.
Kalau sedang mencari cinta, jangan diburu-buru. Jangan coba “mempercepat” menemukan pasangan hidupmu. True love can only be proven with time, so let time show what True Love is first. Seek God first, the real True Love, before you find your love in this world.
Thank you Ko, setuju banget sama bagian jng terburu buru dalam mencari cinta, kadang untuk yg memang bergumul soal itu ingin apapun serba cepat, inget umur yg tidak muda, lingkungan yg menuntut sampai lupa waktu Tuhan adalah yg paling baik..
Hi Ko Jerry! Saya bukan tipe yg berani mengungkapkan sesuatu lewat media sosial tapi saya merasa harus melakukan ini because I really wanna say “THANK YOU, Ko!” Tulisan Ko Jerry banyak memberkati saya dan jadi satu hadiah yg saya tunggu2 setiap hari Senin mengawali minggu yg baru. Anugerah sekali bisa hidup di zaman dimana masih bertemu seseorang seperti Ko Jerry, yg tidak hanya memakai talenta menulis secara maksimal utk pekerjaan Tuhan, tapi juga seseorang yg lewat tulisannya mengajak kami anak2 muda, hidup sebagai seorang Kristen yang mau terus diubahkan (tidak sama hari demi hari). Doaku semoga Ko Jerry terus dipakai Tuhan lebih lagi utk misi kerajaan Allah. God bless you, Ko!