Apa misteri terbesar dalam kehidupan manusia bersama Tuhan ? Menurut saya, salah satu yang terbesar adalah perjalanannya menemukan pasangan hidup dari Tuhan untuk dirinya.
note: Artikel ini termasuk salah satu dari “Special Articles” jerrytrisya.com.
Coba lihat kisah penciptaan. Semua makhluk hidup di tanah dan di udara diciptakan Tuhan dari debu dan tanah (Kejadian 2). Tapi ada satu makhluk hidup yang proses penciptaannya berbeda sendiri dengan yang lain, yaitu HAWA. Proses penciptaan yang berbeda sendiri menandakan kalau “proyek” itu adalah proyek yang khusus. Proyek ini begitu berbeda dari proyek-proyek lainnya, sampai Tuhan harus membuat “skenario khusus” dimana Dia harus membuat Adam tertidur dahulu sebelum Dia bisa mulai bekerja.
Proyek khusus ini harus ‘diumpetin’ dari Adam karena begitu istimewanya.
KEJUTAN
Jadi ada unsur kejutan dalam proses pemberian pasangan hidup bagi Adam. Dia dibuat tertidur, agar dia tidak bisa melihat “hadiah” apa yang Tuhan sedang siapkan baginya. Adam sama sekali tidak punya bayangan. Ini adalah momen yang menunjukkan betapa akrab dan intimnya Tuhan dengan Adam sesungguhnya saat itu. Tuhan disini bertingkah seperti seorang suami yang diam-diam menyiapkan kejutan khusus bagi istrinya yang sedang tertidur.
Hearts Flower photo by Vinoth Chandar – Creative Commons.
TIMING
Lalu ada keindahan dari sisi timingnya. Kalau kita perhatikan, Alkitab tidak pernah menjelaskan berapa lama waktu jeda antara waktu Adam mulai tertidur, sampai proses ‘pembuatan’ Hawa dan sampai ketika Hawa akhirnya dipertemukan oleh Tuhan dengan Adam. Bisa jadi jeda antara Adam tertidur sampai Adam dipertemukan dengan Hawa berjarak puluhan tahun, atau bahkan ratusan tahun. Dan selama jeda waktu itu, Tuhan terus berkata pada Adam, “Aku punya kejutan yang indah untukmu. Kamu akan menyukai apa yang telah kubuat ini! Sebentar lagi akan Kubawa kepadamu.” Dan Adam menunggu dengan sabar tanpa sama sekali bisa menduga kalau yang akan dihadiahkan kepadanya itu adalah seorang manusia yang seperti dirinya.
Alkitab bahasa Indonesia sama sekali melewatkan bagian terpenting dari kisah Adam dan Hawa di Kejadian 2. Sebuah kesalahan terjemahan yang fatal. Lihatlah firman Kejadian 2 ayat 23 ini versi Bahasa Inggris NLT :
“At last!” the man exclaimed.
“This one is bone from my bone,
and flesh from my flesh!
She will be called ‘woman,’
because she was taken from ‘man.’”
Alkitab bahasa Indonesia menangkap pesan utamanya, tapi sama sekali melewatkan bagian terpentingnya, yaitu ekspresi Adam ketika pertama kali diperlihatkan sosok Hawa oleh Tuhan :
“AT LAST!”
Inilah bagian paling indah yang sesungguhnya dari seluruh kisah cinta Adam dan Hawa! Ketika Adam, yang telah lamaaa menunggu, akhirnya bisa melihat dan memegang hadiahnya yang selama ini Tuhan janjikan! Kau bisa membayangkan bagaimana meluapnya rasa gembira Adam dari dua kata sederhana itu! “AT LAST!” Ekspresi yang jelas menunjukkan sebuah penantian yang lama dan kerinduan yang besar. Adam melihat ‘Hadiah’ nya, sama sekali tidak kecewa! Semua penantiannya sepadan dengan yang dia terimanya !
Begitulah kisah manusia pertama yang mendapatkan pasangan hidup dari Tuhan untuk dirinya. Diceritakan dengan seharusnya!
KABAR BAIK UNTUK KITA
Dan kabar baiknya, cerita ini masih terus berlanjut sampai hari ini bagi kita yang percaya kepadaNya!
Tahukah bahwa sampai hari ini Tuhan masih terus bekerja menyiapkan pasangan-pasangan hidup bagi anak-anak yang disayangiNya ? Dia masih membuat anak-anakNya “tertidur” dalam kesibukan hidup, dan diam-diam dibelakang layar Ia menyiapkan sebuah kejutan indah untuk nanti diberikan, seperti seorang suami diam-diam menyiapkan surprise untuk istrinya.
Ini adalah yang Salomo katakan ketika ia menulis, “Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.” (Pengkhotbah 3:10). Dan yang Daud katakan tentang berkat yang diberikan ketika kita sedang tidur, “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” (Maz 127:2).
Ayat terakhir itu rasanya hampir seperti : “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam mencari pasangan hidup dari Tuhan –sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.“
Kebenaran yang indah! Bahwa sebenarnya ketika kita sedang “ditidurkan” oleh berbagai-bagai perkara hidup, Tuhan sedang menyiapkan sebuah kejutan bagi kita. Ia menyiapkan seorang pasangan hidup yang benar-benar indah dan sepadan untuk kita!
BUKAN ADAM DAN HAWA, TAPI TUHAN DAN ADAM.
Kita adalah kekasihnya Tuhan. Kalau kita bisa menangkap dari pembahasan diatas, bahwa sebetulnya kisah cinta itu dimulai dari kisah cinta antara Tuhan dengan Adam terlebih dahulu, sebelum kisah Adam-Hawa!
Sebelum ada kisah cinta Adam dengan Hawa, terlebih dahulu ada kisah cinta Tuhan dengan Adam.
Hawa adalah hadiah dari Tuhan untuk kekasihNya, Adam. Hawa diberikan karena ada cinta dan keintiman yang begitu dalam antara Tuhan dengan Adam.
Kalau kita tidak bisa tangkap fakta ini, kita akan kelewatan segala-galanya. Kita akan dengan mudahnya berpikir bahwa fokus utamanya adalah Hawa dan Adam. Keliru besar. Fokus utamanya adalah kisah cinta antara Tuhan dan Adam. Kisah cinta Tuhan dan Adam mendominasi kisah pemberian pasangan hidup ini. Hawa tidak masuk dalam gambar sampai bagian endingnya. Hawa diberikan adalah bab penutup dari cerita ini. Happy Endingnya.
Kalau dalam rumus matematika, maka rumus yang benar adalah :
TUHAN + ADAM = HAWA , bukan ADAM + HAWA = TUHAN.
DIJAMAN INI
Begitu halnya dengan kita yang hidup dijaman ini. Kalau kita menantikan pasangan hidup dari Tuhan, kita harus mengerti bahwa pasangan hidup yang dari Tuhan bisa hadir karena ada sebuah keintiman dan hubungan cinta yang kuat antara seseorang dengan Tuhan. Semua dimulai dari situ. Kita tidak bisa ‘menodong’ Tuhan meminta seorang suami atau istri begitu saja. Pahamilah kalau Dia bukan Pribadi yang seperti itu. Dia mendambakan keintiman. Dia mendambakan totalitas.
Kalau Dia belum menjadi segala-galanya bagi kita, maka dengan mudahnya kita akan mencintai pemberian-Nya lebih dari Diri-Nya.
Tidak ada seorang pun bapa yang mau anaknya lebih mencintai barang pemberiannya daripada dirinya sendiri. Begitu juga Bapa kita di Surga menginginkan kita lebih mencintai Dia karena DiriNya, bukan karena apa yang Dia bisa berikan.
Jangan pusing masalah bagaimana cara Dia akan memberikannya atau timingnya. Seperti Adam dibuatNya tertidur, engkau juga tidak akan diijinkan untuk tahu. Engkau tidak sepatutnya tahu karena ini adalah sebuah hadiah. Sebuah karunia. Sebuah kejutan yang akan datang pada momen terbaik. Yang kau perlu khawatirkan dan pikirkan adalah hubunganmu dengan Tuhan.
Dia-lah yang musti kita kejar, bukan apa yang Dia bisa berikan. Carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. (Lukas 12:31)
Alamilah misteri ini dihidupmu. Jangan buang waktu, jangan mau dialihkan perhatianmu, kejar Tuhan dengan segenap jiwa ragamu. Ini adalah hadiah terbaik yang bisa kau terima dalam hidupmu, seperti Adam dulu juga merasa Hawa adalah hadiah terbaik yang pernah dia terima dalam hidupnya. Ketahuilah kalau Tuhan sangat mendambakan untuk bisa memberikan ini kepada semua anak-anaknya. Kami telah mengalaminya, kamu pun juga bisa. Tidak ada yang mustahil baginya.
so blessed kak’Jerry 🙂
yah..Fokus kita harus benar. Bukan pada hadiah tapi si Pemberi hadiah.
Betul! GBU! Thks komen nya ya
Sangat diberkati… ayo semangat!! Kita kejar si Pemberi Hadiah..
Semangat! Thks ya Merry
Berkat Tuhan luar biasa, selalu baru setiap hari. Semangat selalu untuk semua karya Tuhan bagi kita
Hi astri. Semangat juga! Trims ya sudah mampir n comment!
Sangat menguatkan
Shalom, terima kasih….sangt diberkati oleh tulisan ini….cintai Tuhan terlebih dulu….kenali hatiNya dan visi misiNya….nanti semua akan diperlengkapi…..Jesus blessing us….Haleluya
Shalom, Bang Jerry.. Terima Kasih atas artikelnya yang membantu saya mengerti tentang TUHAN + ADAM = HAWA , bukan ADAM + HAWA = TUHAN.
Semoga berkat jasmani dan rohani selalu bersama Bang Jerry dan keluarga… Haleluya…
Haleluya, trims untuk berkatnya Arya!
Terima kasih pak… untuk tulisannya…
tulisan yang inspiratif, kalau kita mendekat kepada sang Pemberi hadiah maka segalanya jadi indah, terminologinya adalah Adam dihadiahkan seorang pendamping yang sepadan dan saya sebagai kaum hawa menjadi hadiah buat kaum adam, dimanakah aku menanti? berharapkah? pasifkah aku?
Hi Iosie. Pertanyaan bagus ya. Saya rasa pada akhir nanti kita semua menjadi mempelai dari Kristus. Jadi baik pria atau wanita dalam Tuhan saat ini harus memfokuskan pada hubungan dengan Tuhan lebih dulu.
Tentu berharap tidak salah. Tapi hanya kita perlu lebih banyak memikirkan siapa Tuhan kita daripada siapa pasangan hidup kita.
Terima Kasih Ko Jerry atas tulisannya yang sangat luar biasa.
Doakan saya, sisca 23 tahun untuk bisa bertemu dengan seorg pria pilihan Tuhan dan bs menjadi keluarga dalam Kristus ya ko.
AT LAST!
Hati saya meluap (no lebay loh) waktu baca firman di artikel ini. Satu ayat firman yang sudah sering saya baca, tapi kali ini membuka pandangan baru tentang bagaimana saya memaknainya. As if God him self speaking at me! Don’t worry My beloved Daughter! Tak usah khawatir akan jodohmu lagi! Hehe…
Thank U Mas atas tulisanmu ini.
Nb: Tetap buat tulisan baru ya, walau komentar sedikit. Sepertinya banyak yang silent reader seperti saya.
Haha terima kasih terima kasih, kami pun diberkati balik dengan komentar seperti ini! Senang kalau kami bisa memberkati dan membangun. Thks Abigail. Gbu
Makasih om Jerry. Memang itulah kebenarannya bahwa “Partner is a Gift From God”. Saya sangat setuju dan diberkati dengan ini. Tuhan berkati selalu om Jerry. Intinya biarlah hidup kita bisa jadi dampak bagi orang lain..
Terima kasih om Jerry, artikelnya sangat memberkati saya. “Mata” saya jadi lebih terbuka setelah membaca artikel ini, dan saya jadi paham mengapa saya harus fokus ke Tuhan dulu, bukan mencari pasangan hidup! Sebelumnya saya hanya tahu kalau saya harus fokus ke Tuhan, tapi masih menimbulkan banyak pertanyaan juga sih. Akhirnya setelah saya membaca artikel ini, saya jadi memahami banyak hal, mengenai konsep ADAM + TUHAN = HAWA, bukan ADAM + HAWA = TUHAN ^^
Amin, percaya gak percaya saya juga merasa diberkati kalau baca ulang tulisan ini hehe. Kreditnya bukan ke kami, tapi ke Tuhan, dan kami berdoa dari pemahaman ini para singles didalam Tuhan dapat mengalami terobosan dalam pembaharuan akal budi dan berbuah dalam hubungannya dengan Tuhan, dan hasil akhirnya menemukan pasangan hidupnya dari Tuhan (ADAM + TUHAN = HAWA, bukan ADAM + HAWA = TUHAN). Thks juga untuk mentionnya di TWITTER! GBU.
Thanks ka Jerry, artikelnya sangat memberkarti sekali..Jbu
Makasih pak Jerry buat sharingnya… 🙂 mengingatkan saya bhw Tuhan sdh menyiapkan yg terbaik, skrg adlh bagian saya utk mengasihi Dia…
Seemoga Tuhan semakin memakai Pak Jerry dan keluarga sebagai mitraNya untuk pekabaran FirmanNya! Amin
Terima kasih buat artikelnya.. saya dapat link ini dari temen saya yang mem-posting link ini di FBnya, saya iseng-iseng buka dan baca.. ternyataaaa,,,, 😀 artikelnya bagus dan pas buat kondisi saya saat ini.. ( masih menanti pasangan hidup ), baca artikel ini jadi semakin membuka “mata”, introspeksi diri serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan yang selama ini masih setengah-setengah, kadang deket kadang jauh… 🙁
Sekali lagi terima kasih buat artikel nya.. Tuhan memberkati keluarga Pak Jerry.. 🙂
Tuhan tahu siapa,bagaimana, dimana dan kapan saat yg tepat bagi.kita menemukan pasangan hidup.
Saya percaya bahwa tuntunan Tuhan Yesus yg membawa saya bisa membaca artikel kak jery soal pasangan hidup. Selama ini saya bergumul tentang kpn jodoh itu datang, saya selalu berdoa agar Tuhan mempertemukan saya. Tapi saya baru sadar, intinya saya hrs memperbaiki hubungan saya dengan BAPA ku, krn saya sadar, selama ini saya kurang intim, hubungan itu hanya sebatas disaat saya butuh, saya datang. Terima kasih kak jery,melalui artikel ini saya benar2 diingatkan, bny wkt saya terbuang untuk hal2 yg sia2. Tuhan Yesus memberkati semoga melalui tulisan2 kak jery semakin banyak memberi manfaat dan ilmu untuk kami semua.
Renungan pagi yg indah disaat benar2 membutuhkan. Keinginan untuk punya pasangan hidup bikin lupa apa yang Tuhan ingin kan. Saya rindu menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Buat teman2 yg sama2 menanti, rindu saling menguatkan, dan mau sama2 belajar taat. silahkan email ke eka_sherry@yahoo.com.
GBU Kak Jerry
Thanks ka jery buat renungannya 🙂
Boleh sy bertanya ka? Bagaimana dengan usia di atas 30 tapi belum menemukan pasangan hidup?
Sementara utk ukuran wanita itu sdh lewat masa nya. Apakah tetap Tuhan menyediakan hadiahNya utk kt? Bagaimana dgn waktuNya Tuhan?
Terimakasih ka..GBU
Hi Icha, sudah pasti Tuhan mempunyai hadiahNya, dan ingat Tuhan tidak memakai patokan usia dalam menentukan apakah seseorang sudah siap atau belum menerima pasangan hidup. Tuhan melihat pada seberapa intim orang itu dengan Dia , sampai Dia memberikan hadiah itu.
Boleh juga di baca tulisan “Tentang Stress Belum Menemukan Pasangan Hidup”.
Shalom!
Terimakasih sudah menjangkau banyak orang lewat websitenya ^^ saya ada pertanyaan, ada yang bilang rumusnya pasangan hidup itu kita memilih Tuhan merestui. alasannya sederhana ; kalau misalnya ada satu orang yang tepat untuk satu orang lainnya lalu orang itu membikin kesalahan dalam memilih, berarti yang lainnya juga kacau. Ada juga pendapat lain yang sebaliknya. Ini membingungkan. Mohon tanggapannya 🙂 Terimakasih. Semoga selalu diberkati untuk memberkati ^^
Oo….begituu yaa rumusnyaa….benerr…yang bener pasti yg dari Tuhan
Hi Priskila, ya kira-kira begitu yang kami bisa simpulkan dari pengalaman kami. trims ya sudah comment!
Setelah saya membaca ini ..saya sangat mengerti.. yang harus saya kejar adalah Tuhan Yesus..trima kasih jerry kerana melalui akteklel anda membuat saya semangat dan kembali ingin mencari Tuhan ..
-doakan saya untuk kehidupan saya ya saudara jerry…dan perlayanan saya di masa akan datang . GBU..
Shaloom kak Jerry, saya ingin menanyakan dari sekian banyak kisah di Alkitab tentang mendapatkan pasangan hidup. Mengapa kak Jerry menyoroti kisah Adam dan Hawa? Bagaimana dengan kisah cinta Yakub yang harus bekerja keras dahulu untuk mendapatkan pasangannya? Tetapi malah tidak mendapat pasangan hidup yang dia inginkan walau pada akhirnya tetap mendapatkannya juga sih.
Bagaimana tentang kisah cinta Hosea yang harus selalu setia dengan istri yang berulang kali bersundal. Apakah sebenernya Hosea mendambakan kisah cinta yang seperti itu? Terimakasih kak Jerry
Hi Hans. Sebetulnya kamu semakin memperkuat inti dari maksud kami di tulisan ini, bahwa cara Tuhan menghadirkan pasangan hidup sangatlah bervariasi dan tidak bisa ditebak atau diformulakan. Tapi semua orang orang yang menerima pasangan hidupnya dari Tuhan mempunyai kesamaan yaitu keintiman dengan Tuhan yang dalam.
Bahwa keintiman dengan Tuhanlah yang mendatangkan pasangan hidup, apapun caranya. Adam+Tuhan=Hawa.
Semoga bisa dimengerti. Thanks for commenting Hans!
Shaloom ko Jerry, tulisannya memberkati banget
Ko, aku boleh nanya ko?kata orang dalam mencari pasangan hidup, kita boleh berdoa tentang kriteria kita mau pasangan hidup seperti apa sama Tuhan?itu bener ga ko?ato kita hanya perlu kenalin panggilan hidup kita sama tetep deket sama Tuhan nanti pasangan hidup kita Tuhan yang kasih liat ke kita. Thanks ko, God bless ko Jerry and family 🙂
Hi Alvin. Hmmm kriteria pasangan hidup yang terbaik yang tahu Tuhan, BUKAN KITA, karena gambar diri yang rusak, sehingga kita tidak tahu apa yang terbaik buat kita…. Kalimatmu “kita hanya perlu kenalin panggilan hidup kita sama tetep deket sama Tuhan nanti pasangan hidup kita Tuhan yang kasih liat ke kita.” kurang lebih tepat Alvin! Thanks sudah comment ya! GBU!
Thank you ko pencerahannya, aku mau nanya satu lagi nih ko, boleh ya ko?hahaha
jadi misalkan skrg kita sedang pacaran nih, terus awal pacaran kita ngerasa kayaknya ini emang dari Tuhan deh pasangan kita, apa sih ko tanda nya kalo pasangan kita itu dari Tuhan?thank you so much ko, God bless ko Jerry and family 🙂
Hi Alvin. Nah bagian “ngerasa”-nya itu asalnya darimana ? Perasaan yang lahirnya dari hati kita sendiri seringkali tidak bisa dipercaya…. dan untuk bisa tahu dari Tuhan diperlukan menyangkal diri dan keinginan sendiri….
Hmm iya ko, ngerasanya itu misalkan kayak pernah doa terus minta tanda sama Tuhan, kayak Tuhan aku mau pasangan hidupku nanti yang dari Tuhan, dia yang nyatain perasaan ke aku, terus pas ketemu dari sekian banyak cuma 1 yang nyatain perasaan ke kita, itu gimana ko?maaf ya ko banyak nanya, God bless ko Jerry and family 🙂
misalkan ko kita kayak doa sama Tuhan ko, misal kita mau kalo itu pasangan dari Tuhan nanti dia menyatakan perasaan duluan ke kita, terus dari beberapa orang yang deket sama kita, cuma dia yang nyatain perasaan ke kita, nah itu gimana ko?apa itu bisa dibilang dari Tuhan ato kita harus nunggu konfirmasi lagi?
Hi Alvin, sebelum ada bagian “tanda-tanda-an” ada bagian yang namanya keintiman dengan Tuhan. Ini adalah kuncinya, bukan pada cara konfirmasi atau tandanya. Kalau kita intim dengan Tuhan, tanpa tanda pun kita bisa merasakan konfirmasi dari Tuhan apakah ini pasangan dari Tuhan. Kalau kita meminta tanda dari Tuhan tanpa punya keintiman, iblis dengan mudahnya bisa masuk dan menyesatkan kita dengan tanda-tanda palsu.
Secara sederhana: Fokus kepada Tuhan adalah yang utama. Punya hubungan tidak pernah salah, tapi kalau sebuah hubungan sampai membuat kita kehilangan fokus pada Tuhan, maka kemungkinan besar hubungan itu bukan dari Tuhan.
Semoga bisa dimengerti dan membantu! Gbu!
Syalom…
Luar biasa tulisannya..sangat menginspirasi dan menguatkan hati serta iman.
Sy meyke 23 tahun yg jg sdng menanti dan memohon psangn hidup yg terbaik dari Tuhan,,, jdi semakin kuat membaca artikel ini..di mna yg terutama adalah hubungan kita dng Dia dlu yg harus intim sehingga kelak ketika jwaban doa itu dtang..kita sdh bisa mnjdi psangan yg baik dlm membina jalinan kasih bersama di dlm Kristus…
Haleluya …….
Hi Meyke, mohon maaf baru balas sekarang. Tuhan memberkatimu ya dan kiranya Dia memberikan yang terbaik untuk menjadi pendampingmu! GBU!
Shalom, bener sekali Pak. Tuhan adalah sutradara serta produser sejati hidup kita. Meletakkan segalanya di tanganNya maka Dia menempatkan segala indah pada waktuNya. Mgkin Dia akan menunda, tpi Dia tdk akan lalai menepati janjiNya. AMIen
Pilihan kata yang unik tapi tepat, “SUTRADARA”. Memang benar, Dia yang set up semuanya, kita tinggal masuk saja ke dalam plot nya. Tks Nike untuk sharingnya!
Tulisan yg Menguatkan. Cuma nambahin dikit di akhir : Tidak ada yang mustahil baginya.Pasti maksud nya di situ Tuhan kan ya? Kurang huruf besar saja: Tidak ada yang mustahil bagiNya.
Hi Yeni, terima kasih untuk koreksinya!
Hai kok, aku bertanya apakah mimpi itu merupakan tanda dari Tuhan kalo seseorang itu jodoh kita. Misalnya, seorang wanita bermimpi bahwa ada pria( yg dia tidak begitu mengenalnya dengan dalam , hanya sebatas teman) mendatangi dia mengajak dia utk menikah. Konteksnya si wanita ini memiliki relasi yg intim dengan Tuhan dan mendoakan mimpi tsb. Tetapi setelah 2 tahun memang tdk terjadi apa2 antara pria dan wanita tsb. Sementara krn si wanita sudah sungguh2 berdoa dan mengimani bahwa pria itu memang jodohnya tp pada kenyataannya pria itu tidak melakukan pergerakan sama sekali. Apakah ini merupakan sebuah jawaban dari doa si wanita ini atau bagaimana Ko? mohon dtanggapi.
Selain itu apakah peran kita sebagai wanita boleh untuk menyatakan perasaan duluan jika memang pria itu merupakan pasangan hidupNya? Apa hanya peran wanita yg menunggu utk pria datang mendekat dan menyatakannya?? Thanks Ko.
Tulisan yang sangat memberkati skali ko’ Jerry..
Seandainya tulisan ini semakin banyak disebarluaskan, semakin banyak membuka pemahaman anak-anak Tuhan,
baik laki-laki atau perempuan.
karena saya yakin diluar sana banyak sekali yang mungkin mencari cari jalan keluar / cara menemukan pasangan hidup
yang dunia tawarkan…
Ini pengalaman pribadi saya ko’…
sibuk mengikuti cara ini itu untuk dapat pasangan hidup, walaupun sebenarnya terkadang bertentangan dengan hati kecil (tapi karena saat ini cara2x modern yang dunia tawarkan sangat menarik-bukan berarti saya katakan itu salah….)..
tapi, sangat Tenang dan Damai rasanya ketika saya tau bahwa apapun yang terjadi…
saya harus kembali pada alkitab, pada apa yang Tuhan ajarkan..karena itu yang benar dan baik
Smoga smua anak2x Tuhan semakin diberkati dan berani mengambil keputusan untuk taat..
1 hal yang paling membahagiakan baca tulisan ko Jerry..RUMUS TUHAN + ADAM = hawa
rumus baru, heheee..
hawa hanya perlu fokus pada Tuhan, menyiapkan diri untuk menjadi hadiah terbaik bagi ADAM…
pertanyaan saya hanya 1 ko’ Jerry..
hadiah yang terbaik akan diberikan TUHAN kepada ADAM
“Hawa adalah hadiah dari Tuhan untuk kekasihNya, Adam. Hawa diberikan karena ada cinta dan keintiman yang begitu dalam antara Tuhan dengan Adam”
apakah ada “hadiah” yang tidak akan diberikan ke ADAM?
apakah ada seseorang yang diciptakan tidak untuk berpasangan?
Trima kasih ko’ Jerry
Tuhan memberkati yaaa 😉
Sangat memberkati seklai..apalagi pada saat ini saya menantikan pasangan hidup dari Tuhan. lebih kuat dan teguh dalam penantian dengan selalu dekat denagn Tuhan.
Terima kasih Sulamit untuk komen nya! Kiranya membantu untuk mendapatkan yang dari Nya!
hadiah yang terbaik akan diberikan TUHAN kepada ADAM
“Hawa adalah hadiah dari Tuhan untuk kekasihNya, Adam.
Hawa diberikan karena ada cinta dan keintiman yang begitu dalam antara Tuhan dengan Adam”
apakah ada “hadiah” yang tidak akan diberikan ke ADAM?
apakah ada seseorang yang diciptakan tidak untuk berpasangan???
Trima kasih ko’ Jerry
Tuhan memberkati yaaa
Hallo Netty. Aku mau share yg berhubungan dengan pertanyaanmu.
Kalau di Mat 19:12 dijelaskan kalau ada orang yang memang “ditakdirkan” tidak menikah atau bahasa kerennya selibat. Jelas banget diayat itu kalau ada beberapa faktor seseorang tidak menikah. Jadi walaupun Tuhan dari awal punya inisiatif untuk manusia berpasangan, nyatanya Tuhan memberikan karunia kepada beberapa orang untuk selibat (even Paul). Tapi menikah pun sebenarnya kehendak bebas seseorang. That’s why banyak banget orang yang memutuskan tidak menikah walau dari awal Tuhan menghendaki seseorang berteman hidup..
Hai ka Jerry
Thank you buat artikelnya sangat memberkati.
Ka mau nanya klo misalnya, calon pasangan kita jauh (LDR) konteksnya disini masih masa PDKT hanya saling berpikir serius mengenai suatu pernikahan.
Kita memutuskan untuk saling berdoa dan berpuasa untuk hubungan ini. Dan kita memutuskan tidak berkomunikasi 3 bln dalam masa menanti jawaban Tuhan. Pertanyaan pertama apakah itu efektif?
Pertanyaan ke2. Orang tua dr pdkt saya ini menyarankan bahwa mencari wanita yg terjangkau jarak tanpa bener2 mengenal saya sbgi calon anaknya. Pdkt saya mendapat pemahaman menyenangkan ortu hukum ke-5. Dlm konteks ini apakah pemahaman itu tepat mengingat saya blm diperkenalkan dg ortunya lbh intens
Makasi ka, maaf jadi curhat
Thank you for your sharing. God bless
Amen….
Ak sgt prcaya.bhwa jesus akan mmbrikan psngan hidup buat ak…..
Walaupun..smpai saat inh..ak blm mndptkan tp ak prcYa smuax akan indh pd wktux….
Love u jesus ….my father
Renungan ini sangat memberkati,kebetulan saya lagi sedih ketika baru putus dari mantan saya ,dan terasa sangat sulit untuk melupakanya tapi saya hanya membawanya dalam doa ,dan ketika saya membaca renungan ini saya menjadi tau dan mulai bisa iklas dan percaya apa pun yng terjadi dalam hidup saya itu semua atas seijin Tuhan,dan saya yakin mantan saya kemaren memang bukan yang terbaik buat saya,tapi Tuhan sudah siapkan yang terbaik Buat saya.. Jesus Bless us
saya baru baca renungannya hari ini….. benar-benar luar biasa dan sangat menguatkan saya di tengah-tengah komentar yang selalu melemahkan. Terimakasih… Tuhan memberkati
Shalom kak, thank you sharingnya. Sangat memberkati sekali.
Btw kak, mau nanya. Kenapa banyak juga anak Tuhan yang sampai lanjut usianya belum juga menemukan pasangan hidupnya. Padahal mereka memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan selalu meminta Tuhan untuk menolongnya menemukan pasangan hidup.
Mereka juga memiliki pergaulan yang baik.
Orang-orang yang datang mencoba mendekati mereka justru orang-orang yg tdk cinta Tuhan kak. Bukankah harus cari yang seimbang dan sepadan ya?
Bukankah Tuhan yang memberikan Hawa kepada Adam ketika Adam tertidur. Bukankah berarti Allah menyediakannya?
Mohon penjelasannya kak…terimakasih ☺
Hai, aku bantu jawab yaaa 🙂
Coba baca di Mat 19:12, mungkin ini jawaban dari pertanyaanmu 🙂
Puji Tuhan…artikel yg sgt memberkati & menguatkn sya untk mengandalkan Tuhan dlm mslh psngan hidup.Trimakasih om….
Rumusannya menambah smgt sya dlm masa penantian yg saat ini sedang saya jalani dng pacar saya.dmn kmi brkomitmen untk tdk komunikasi slma 3 bln dng tujuan untk bnr2 brgumul & mohon pernyataan Tuhan apakah kmi khendak Tuhan untk hdup brsama atw tdk.
Bagian yg paling menguatkan saya dari tulisan ini adalah pernyataan yg kembali mengingatkan bahwa pasangan hidup yg terbaik adalah pemberian Tuhan dan ketika kita sabar menantikannya dalam iman maka penantian itu tdk akan sia-sia. Bagi saya secara pribadi “menanti dengan sabar” itu berarti belajar to have relational contentment in God. Termasuk di dalamnya adalah tidak mengkompromikan prinsip dasar dari kriteria saya tentang pasangan hidup. Sungguh tidak mudah karena konsekuensinya mmg saya harus lebih lama lagi menunggu. Kadang rasa kesepian begitu dalam tapi di situlah saya belajar utk being content di dalam Tuhan. Saya yakin seperti Tuhan Allah melihat Adam dan berkata “tidak baik manusia seorang diri saja” – lepas dari hubungan intim yg dimiliki Adam dengan Allah; demikian juga Dia melihat kebutuhan yg sama dalam diri anak-anakNya dan dalam kasih Dia akan menyediakan yg terbaik pada waktu yang terbaik sesuai hikmatNya yg melampaui pikiran kita. Amin.
Tuhan + saya = dia ( at last )
Thanks God
Mksh ko jerry artikelx sangat bagus 🙂
sangat terberkati oleh artikel ini,,,saat ini sy sedang sangat menantikan teman hidup, terkadang ada rasa sedih krn tak kunjung bertemu dengannya, tp setelah membaca artikel ini sy diingatkan kembali utk tetap fokus kpd sumber segala sesuatu yaitu Tuhan, betapa sy rindu dlm keakraban/keintiman hubungan sy dgn Tuhan Dia memberikan sy hadiah terindah itu, seorang teman hidup yg sdh sy nantikan bertahun tahun lamanya….Amin…
sangat terberkati oleh artikel ini.
At last..
God + me = him…
makasih kakak atas artikelnya
Terimakasih atas tulisannya …. Sangat menginspirasi . Disaat saya sering sekali jauh dari tuhan dan hanya mengandalkan kemampuan saya sendiri. Gbu …
Thanks Daniel for the comment, pererat hubungan kamu dengan Tuhan lewat renungan setiap hari, maka kamu akan banyak bergantung kepada Tuhan. Keep moving forward.
Hi.. Kak Jer,, sangat terberkati sekali dengan tulisan ini, mungkin saat ini kita fokus dengan diri kita dan org yang kita cintai, tapi kita lupa bahwa yg berkuasa atas segalanya itu Tuhan YESUS.. terima kasih sdh mengingatkan kembali. GOD BLESS 🙂
Thanks for the comment Fidelia, memang membutuhkan waktu untuk mencari pasangan dari Tuhan, tapi percayalah pasti dapat yang terbaiik pada waktunya. God Bless
Thanks for the comment Fidelia, memang membutuhkan waktu untuk mencari pasangan dari Tuhan, tapi percayalah pasti dapat yang terbaik pada waktunya. God Bless
bener banget! nah tinggal sekarang gmn cara biar ga ditanyain lg ‘kapan kawin?’ aselik bosen… -_-
Syalom Cyntia, tersenyumlah untuk orang-orang yang selalu bertanya-tanya itu, yang terpenting kamu fokus kepada Tuhan dan mencari kehendakNya. Saya yakin tidak lama lagi Tuhan sediakan yang terbaik buat kamu.
Hi Cyntia, tersenyumlah pada orang-orang yang selalu menanyakan hal itu. Yang terpenting kamu fokus pada Tuhan dan mencari kehendaknya, menghidupi Firman Tuhan.Saya yakin tidak lama lagi Tuhan menyediakan orang yang tepat buat kamu.
Terima kasih….sudah membukakan cara berpikir sy tentang pemberian pasangan hidup dr Tuhan
Hi Liliek, thanks sudah mampir dan comment di blog kami. Tetep bawa dalam doa dan pada waktunya Tuhan akan memberikan pasangan hidup terbaik. God Bless.
Terima kasih pak Jerry dan admin untuk artikel ini. Saya diingatkan lagi dima na kadang saya hampir salah fokus saking lamanya menunggu
Yes..Maggy..Tuhan ga pernah salah dan ga tepat waktu memberikan yang terbaik buat kita..termasuk teman hidup.
Terima kasih juga Maggy, Tuhan memberkati ya!
Syalom Ko jerry.. Sy baru aja diputusin pacar sy dgn cara yg benar2 buat sy down. Tp stlh baca artikel2 ko Jerry, sy spt dpt kekuatan dan sy benar2 dpt pemahaman baru ttg jodoh itu.
Bersyukur skl ko. Trimakasih buat tulisannya, smg mmberkati lbh banyak org lagi..
Tulisannya benar2 menjadi berkat utk sy. Memang benar harus diawali dgn hubungan yg baik dengan Tuhan
Hi Nikita. Thanks untuk support nya, we’re blessed if you’re blessed
Terima kasih, untuk tulisannya. Saya sangat terberkati, entah seperti Tuhan menunjukan sesuatu agar sya tetap percaya akan janjiNya.
Pada kalimat ini “Jangan pusing masalah bagaimana cara Dia akan memberikannya atau timingnya”. Sya sungguh terkejut. Karna saya selalu bertanya2 bagaimana proses ini akan terjadi.
Sukses selalu untuk JerryTrisya, God bless u
Hi ksetyaningrum, thanks for the comment ya. God bless you!
Thank you.. so blessed
I’m blessed Ko Jerry, thanks..
Btw Ko mau tnya, menurut Ko Jerry dan Alkitab gimana kalo saya yg notabene seorang wanita yg lebih dulu menyukai seorang pria (ideal menurut saya karena dia melayani di Gereja) apakah boleh saya yg memberi perhatian lebih dulu? Sebenarnya saya malu, tapi apakah itu wajar jika memulai lebih dulu?
Thanks jawabannya Ko Jerry
Shalom ka,
Terima kasih untuk berkatnya lewat tulisan kk diatas.
Doa ku semoga kk semakin ditambahkan kapasitas dari Tuhan untuk trus memberkati setiap orang lewat tulisan kk. GBU
Thanks Rambu Leni! God bless you!
kagum baca tulisan ini, sudut pandangnya murni sekali blum pernah saya baca sebelumnya
saya merasa sangat terberkati melalui tulisan ini. Trimakasih! Gbu
shallom sngat mmberkati skli ksksiannya,sya bru putus dgn pria sya,dn sya benar2 down,tp apabila mlihat ksksian ini,sya percya hbungan dgn tuhan yg sya perlukn sblm sya mnerima hdiah psngan hdp sya drpda tuhan yesus.amen
Akan tetapi Tuhan tidak mencintai saya dan dia tidak memberi hadia apapun buat saya. Just bullshit
diberkati sskali
kejar Dia yg menciptakan bersskutu dan.mengerti panggilan akannbertmundgn waktunyg terbaik
Thanku kak Jerry! So blessed by your article. Terima kasih sudah memberikan perspektif yang tepat, yaitu fokus lebih dulu dengan hubungan kita dengan Tuhan 🙂