Cinta dan logika seringkali seperti air dan minyak, tidak bisa disatukan. Banyak orang yang beranggapan cinta tidak butuh logika, cinta itu buta. Really ?
Banyak yang merasakan sakit hati – especially millennial – sampai muncul kata-kata, “Love with your heart but bring your brain with you”, dan semua orang mulai berusaha memasukan logika ke dalam cinta.
But really, seberapakah logika masuk ke dalam cinta?
Karena jujur, jika kita mau masuk ke ranah perasaan, cinta, dll dengan menggunakan logika, maka perceraian menjadi sangat masuk akal. Jika tidak bahagia, dan tidak menghormatimu, why must you stay? Boom!
Photo by Chiến Phạm on Unsplash
So that’s wrong. I know membangun keluarga butuh logika, membangun hubungan butuh logika, membangun rumah tangga butuh logika. Logika apa?
Logika untuk memilih pasangan yang benar, mengatur keuangan dengan benar, menahan keinginan jika budget sudah mau habis, awal pendekatan betul-betul pakai logika untuk bisa men-scan si dia, apakah dia pasangan yang cocok dengan anda. All of those need logic. Literal, strong, solid, factual logic.
So in my understanding, I believe logic is there to support love, but logic is not love itself, and logic cannot overcome love.
Logic is part of “Love Support System” saya sebutnya. Support system cinta memerlukan otak. Kita perlu melatih diri untuk mempunyai logika yang sehat dan “common sense” yang baik, untuk memelihara kehidupan cinta kita supaya terus berdetak dengan sehat, seperti urusan-urusan di atas tadi..keuangan, perencanaan dll.
Lalu masuk urusan mencintai yang pakai hati, pakai hati berarti bisa lebih terluka.
Ini bicara hal-hal yang tidak bisa diprediksi, yang tidak masuk akal dalam hidup. Dulu si lelaki pendiam, tiba-tiba semakin tua dia jadi bawel. Si perempuan baik, tapi ketika bad mood langsung membabi buta dan memaki-maki semua orang. Yang begini-begini, sudah di luar kemampuan logika untuk handle. Jika paksa dimasukkan ke logika, kepala pecah.
Yang begini-begini jumlahnya cukup banyak dalam kehidupan manusia dan dalam pernikahan. Banyak banget!
Yang begini-begini, ini urusannya hati. Kenapa ?
Karena hati lebih sanggup menerima sesuatu yang di luar logika.
That’s why I believe that Christian dating is not just about how in our dating we can relate to God. yes, but more than that, it’s how we put things in proportion for better life. It’s a matter of understanding these things about life, love, logic and our heart and our faith in the middle of all that.
It’s about understanding why God thinks “The Heart” is so important. Why He gave this verse :
“Jagalah HATIMU dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” – Amsal 4:23.
Akhir kata cinta dan logika dalam Christian dating adalah seperti mencoba memahami kenapa Yesus yang begitu mulia turun ke dunia dan mati untuk manusia yang begitu menggelikan. Logically it’s a stupid thing to do, it doesn’t make any sense, but in God’s logic, it makes perfect sense.
Coba baca lagi paragraf saya di atas and try to understand it. Try hard, and you will one step closer to be ready for marriage I believe.
Shlm tulisan anda hr ini sungguh memberkati dan memberikan pemahaman baru dan warna dalam hidup saya. Sangat tepat skl bagi saya sebagai seorang single parent. Jbu
Hi Yustus. I totally agree. This is a really good post and also blesses me. Raguel will reply soon ya. Tks for stopping by!
Thank you so much, pray for the best mr yustus!
Terima kasih untuk artikelnya.
saya semakin dibukakan banyak hal mengenai memilih TH yang benar.