Nama saya Jossy Josephine. Saya telah menikah dengan bule asal Norwegia bernama Marvin selama 7 tahun. Kami bertemu secara online dan telah mengalami yang namanya pacaran jarak jauh, pernikahan jarak jauh, sebelum kami akhirnya bisa bersatu dan tinggal bersama di kota Bergen, Norwegia.
Saya mempunyai seorang adik bernama Jerry dan seorang teman bernama Trisya, mereka adalah pendiri blog ini dan saya diminta untuk sharing pengalaman seputar topik pasangan hidup, terutama dari sudut pandang saya yang menikah dengan bule dan telah berhasil melewati proses pacaran jarak jauh secara online.
So, kami benar-benar bertemu secara online! Dengan dunia teknonolgi sudah banyak berkembang, pasangan hidup bisa ditemukan bahkan di negara yang amat sangat jauh dari Indonesia.
Ceritanya kira-kira begini. Saya awalnya bertemu suami saya lewat program chat yang namanya Skype. Jaman dulu tahun 2007-8 marak chatting menggunakan Yahoo, ICQ, MSN dll.
Jossy and husband Marvin in Norway
Berawal dari chatting, saya dan suami saya sering bertukar pikiran, berbagi pengalaman dari hal-hal yang menggembirakan sampai yang sedih-sedih. Tetapi tidak terpikir dalam benak saya untuk menjalani hubungan serius atau mencari pasangan hidup dengan online pada saat itu.
Berawal dari chat biasa seperti “Hi, how are you?” berkembang semakin sering. Pulang kerja atau dalam perjalanan kami berkomunikasi. Tetapi hal yang saya mau bagikan disini adalah prinsip-prinsip atau value yang kami sering diskusikan di chat ini yang membuat kami tertarik satu sama lain.
Sudah tentu dalam mencari pasangan hidup kita tidak boleh main-main. Sebuah pernikahan tidak bisa kita anggap remeh. Nah, bagaimana nih dengan pandangan bule?
Jangan salah, banyak bule-bule online diluar sana yang punya motive tidak benar so kita harus pintar-pintar menilai mereka. Menurut saya menemukan pasangan online itu sah-sah saja, artinya tidak ada yang mustahil buat Tuhan.
Suami saya ini boleh dibilang unik, profile dia online tertulis tidak berminat untuk mencari hubungan serius , im here only for chatting! Ternyata dia mencari orang yang bisa mengajari dia berbahasa Indonesia.
Pada saat saya kenal dia , dia sudah bisa sedikit berbahasa Indonesia. Wow menarik, tidak banyak orang yang jauh di negara seperti Norway tertarik belajar bahasa Indonesia. Begitu awalnya hubungan kami, saya adalah seorang translator! So funny!
Selama 1 tahun nama dia ada dalam daftar list skype saya. Suatu kali saya menghadapi situasi sulit di kantor dan saya tidak tau harus bercerita kepada siapa pada waktu itu karena tidak ada waktu saya harus bertindak cepat.
Tanpa disengaja dia muncul di screen saya dan saya langsung bertanya pendapat dia tentang situasi saya dan kira-kira apa yang saya harus perbuat. Jawaban dia sangat wise dan saya mengikutinya. Berkat dia saya terlolos dari situasi yang bakal menjerat saya. Saya berterima kasih.
Kemudian sejak saat itu kami mulai sharing tentang hal-hal yang mendalam seperti, apa menurut kamu tentang sebuah keluarga? Contoh pertanyaannya. Perbedaan culture dan cara pandang bisa sangat berbeda dari kita budaya timur atau asia. Orang eropa umumnya sangat independent. Marvin sudah belajar mandiri dari dia umur 16 tahun. Pada umur 16 tahun dia sudah keluar dari rumah orang tuanya dan sekolah.
Beberapa hal yang waktu itu menjadi “checklist” saya sebelum berani maju lebih serius with this mysterious Norwegian man:
Pertama, Apa pandangan dia tentang seorang istri?
Seorang istri itu adalah seorang partner atau teman, begitu pandangan dia tentang seorang istri. Di Eropa terutama Norway, pria dan wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama, “equal”. Tidak ada istri dibawah suami atau suami dibawah istri. Tidak ada “asosiasi” suami takut istri atau istri takut suami. Pekerjaan rumah tidak hanya untuk wanita atau istri saja, tetapi juga untuk suami.
Umur 16 tahun, dia sudah bisa mencuci dan menjahit baju sendiri. Bahkan bisa membuat sweater dia sendiri. Tidak tergantung dari orang tua atau mama yang selalu ada jika dibutuhkan.
Lalu kedua, kami mulai bicara tentang kepercayaan.
Apa pendapat suami saya tentang kekristenan? Pada saat itu saya tidak punya ruang kompromi pasangan yang tidak seagama.
Marvin adalah seorang Kristen. Bagi yang tidak tahu, Norwegia adalah kerajaan yang berdasarkan kekristenan, artinya kerajaan yang pemerintahaannya dibawah Gereja, Lutheran. So sudah alami buat dia bahwa dia seorang kristen.
Tapi kristen bisa jadi hanya ktp saja kan..
So kita harus bertanya juga tentang hal-hal ini. Marvin bukanlah seorang pelayan Tuhan yang melayani di gereja tetapi dia percaya Tuhan. Awalnya dia tidak menyadari bahwa prinsip dan value yang dia pegang selama ini semua tertulis di alkitab. Dia sangat terbuka dengan hal ini dan mau mengenal Tuhan lebih jauh.
Ketiga, Respect.
Ini adalah hal yang sangat penting dalam membina hubungan baik itu pacaran atau pernikahan. Marvin, suami saya sangat menghargai satu hal ini. Bagi saya ini juga sangat penting. Kita bebas berpendapat, pasti ada perbedaan atau beda pendapat tetapi kita harus bisa menghargainya.
Lalu lanjut menilai bagaimana kita menghandle konflik? Apa arti cerai/divorce di mata dia? Seperti kita tahu orang asing gampang sekali bercerai. So tentu topik ini kita bahas. Dalam hal ini saya tidak mengajari dia apa-apa. Saya hanya ingin tau prinsip dan pendapat dia. Semua hal-hal itu kita saling tanya dan diskusikan.
Hal-hal ini adalah contoh-contoh dari sekian banyak pertanyaan dan hal-hal yang perlu dibahas tentang siapa diri kita dan apa yang kita value dalam hidup.
Kita perlu belajar untuk bisa menilai diri kita sendiri secara jujur, tentang apa hal-hal yang menjadi prinsip hidup kita, prioritas-prioritas kita dan hal-hal yang sangat kita junjung tinggi dalam hidup.
Matching-kan hal-hal tersebut dengan pasangan dan temukan hal-hal menarik yang kita bisa hargai satu sama lain.
So my message is: tidak ada yang mustahil untuk Tuhan menghadirkan pasangan hidup untuk kita. Buat teman-teman yang sedang mencari pasangan hidupnya, mungkin juga sedang mempertimbangkan menikah dengan bule atau pacaran jarak jauh dengan orang asing, serahkan segala kekuatiranmu kepada Dia dan percaya bahwa dia akan memberikan yang terbaik buat kamu.
Singkat cerita, saya menemukan banyak kesamaan dalam hal-hal dan prinsip-prinsip dengan Marvin dan hubungan kami semakin serius.
Setelah menjalani pacaran jarak jauh beberapa lama, lalu Marvin memutuskan untuk terbang beribu-ribu kilometer dan datang menemui saya ke Indonesia.
Saya pun bercerita semua hal ini kepada orang tua saya. Menurut pendapat dan pandangan orang tua saya juga sama pentingnya. Apakah mereka menyetujuinya dan apa pandangan mereka? Orang tua pastilah juga memikirkan kebahagiaan dan mau yang terbaik buat kita so tidak ada salahnya untuk terbuka kepada mereka juga dan lihat reaksi mereka. Bisa jadi sebuah hal yang membangun.
Kedatangan Marvin membuktikan suatu keseriusan, kepada saya dan juga kepada keluarga. Lalu dia meminta kepada orang tua untuk menikahi saya. Hal ini membawa kegembiraan bagi orang tua saya dan saya. Saya merasa ini adalah sesuatu yang benar dan saya merasa ini adalah berkat dari Tuhan. Saya merasa yakin untuk maju dalam pernikahan berdasarkan prinsip dan value yang kita pegang erat.
Kami menikah di bulan Desember 2009, pernikahan kami sangat sederhana dan dihadiri keluarga saja.
Pada waktu konseling pernikahan, pendeta mengangkat topik tentang pentingnya persamaan prinsip-prinsip dan value-value yang kita junjung dan hargai dalam hubungan kita ke depan. It felt like a confirmation to us.
Namun segera setelah kami menikah, cepat sekali kami dihadapkan pada ujian dan cobaan yang berat…
Baca kelanjutan cerita saya disini!
God bless you from Norway!
Jossy & Marvin
Terimakasih untuk share nya, sangat memberkati, Jesus Bless You
Sangat memberkati, kebetulan saat ini saya juga sedang komunikasi online dengan yg jauh di luar, kok bisa pas ya hehehe. Trima kasih. Ditunggu part 2 nya
Wow… finally the owner’s own sister put her finger on the keyboard for this blog. Can’t wait for the sequal! God bless
Hai, tinggal di Bergen ya mba? Cantik banget itu kotanya, aku dulu traveling dsana pas summer. GBU 🙂
Iya mba wulan. Gbu juga
Syalom mbak….
Sy jg pengen spt mbak n husband gmn carax yaaaaa buat dapetinx…mhn bantuanx ya mbak
Berdoa, dekat dengan Tuhan dan jangan lupa bergaul . Tuhan memberkati
Wah telat baca Hubungan saya dengan bule Rusia yg saya kenal via online malah berakhir menyedihkan. Dia menikahi gadis senegaranya 5 bulan setelah pulang dari Indonesia (November 2017). Rasa sakit kehilangan masih terasa sampai sekarang. Tapi tidak secuilpun rsa benci terlintas dalam hati saya. Saya menyayanginya tanpa syarat (duh… mewek lagi dah tuch..)
Hi mba Emma. Salam kenal ya. Rasa kehilangan seseorang yang kita kasihi itu memang sakit. Saya pun pernah mengalaminya. Tapi saya berusaha untuk tetap berpikir positif. Tuhan tidak pernah memberi batu kepada anak2Nya yang minta roti. Tapi Tuhan ingin mengajari saya untuk bisa overcome setiap masalah dalam hidup. Dalam waktu2 itu saya mengambil waktu tenang untuk benar2 instropeksi diri saya. Siapa saya sebenernya, sifat saya, apa yang saya sukai, apa yang saya tidak bisa terima dan seperti apa saya jika saya marah dalam suatu hubungan. Semua saya introspeksi dan bersiap dalam langkah selanjutnya kita tidak membuat kesalahan yang sama dan memudahkan kita untuk mengenali pasangan kita sebenarnya. So mba Emma, jangan berkecil hati ya. Kalo bukan yg ini berarti ada yang lebih baik lagi. Tuhan memberkati.
Saya juga punya teman sekelas sebangku skrg kita masih 5bulan di China saya Chinese Indo dia Russia pny rumah di Beijing dia lahir sama seperti mama saya 25-11-1999 maksud saya tanggal ultahnya kalau saya 27-11-1999 tanggal ultahnya sama seperti kakeknya kebetulan urutan lahir dia sama seperti mama saya kalau mama saya perempuan punya 2kakak laki” sedangkan dia pria pny 1koko and 1mei” saya herankan jd kita kayak anak kembar gt bukan pacaran bnyk kesamaan g ngerasa seperti pacaran sih tp serasa seperti hubungan saudara kembarKita sama” Kristen juga btw Jesus bless you
Mau tanya kalau kita janda dan ada anak menikah dengan bule apakah anak bisa dibawa tinggal bersama kita diluar negri ?
Hi Mba Juli. Iya bisa kok mba. Teman saya disini orang indonesia yang menikah bawa anaknya dari pernikahan sebelumnya. Setau saya visanya untuk family reunion. Tapi untuk lebih detailnya bisa cek di website untuk setiap situasi kita dan persyaratannya. Perlu diketahui setiap negara punya aturan yang berbeda2. Tuhan memberkati.
Luar biasa skali kak, terberkati baca ini, my dream banget nii nikah sama foreign guy. Bagaimana sih kak, cara tw mereka itu serius sm kita
Hi Avenmaria, sorry telat replynya ya. Bagaimana tau mereka serius sama kita, menurut saya kalo mreka itu ada langkah2 kongkrit ya, gak cuma ngomong aja. Ini memang butuh waktu agak lama ya untuk mengenal seseorang. Tapi sejalan dengan waktu kamu bisa menilai dia orang yang bagaimana
Hey kak josephine aku seneng bgt baca artikel sharingnya, tapi aku mau tanya gimana sih ortu nya kok pada awalnya bisa setuju gt sama marvin? Apa kakak mengenalkannya setelah marvin datang ke indonesia atau sebelumnya kakak sudah bercerita
Hey kak josephine seneng bgt liat artikel sharingnya soalnya akhirnya kalian bisa bersama. Sebelumnya aku mau tanya nih kak gmn cara ortu kakak bisa merestui org asing? Apakah kakak mengenalkan marvin sebelum dia datang atau setelah dia datang ke indonesia?
Hi Stella, makasih buat komentarnya. Iya saya ceritakan ke orang tua sebelum marvin datang ke indonesia dan minta pendapat orang tua saya. Saya cerita apa adanya tentang bagaimana ketemu dan berapa lama saya kenal marvin. Saya beritahukan juga kalo marvin akan datang ke indonesia untuk menemui mreka.
Hai, kak josephine, aku br ikut chat ol dengan bule, tp knp ya mereka banyak yg minta foto tubuh kita, mereka minta foto kita hnya dengan underware dan bra saja, mohon masukannya ya
Hi Siti, kalo online memang bisa ketemu macam2 orang. Cowo2 buaya ada dimana2, ga orang indo atau bule. Bule ga semuanya bener. So kamu harus hati2. Jangan terpancing hal2 yang ga bener. Pilah2 pertemanan ya. Gbu
pagi kak, ku ingin tanya benarkah wanita berstatus janda beranak akan sulit membawa anak nya untuk tinggal bersama dgn pria asing d luar negeri karena alasan keimigrasian, dan benarkah harus seizin mantan suami jika tidak maka dianggap penculikan anak walau ibu punya hak asuh anak ?
hai Kak, saya sekarang juga sedang dekat dengan wanita Paris, prancis
sungguh setelah saya baca, saya jadi makin termotivasi because for God nothing impossible
doakan ya Kak saya bisa berlanjut bahkan sampai ke pelaminan
GBU
Kisahnya persis banget sama aku kak josephine..
Cuma dia dari denmark (tetanggaan lah sama norway). Aku 24th dia 28th .
Dulu awalnya sama2 iseng aja masuk online dating gitu..dia baru hari pertama login dan aku baru 3minggu..trus dia chat aku dulu.
Ngobrol nyambung akhirnya lanjut ke whatsapp..dan ngobrol makin lama makin nyaman dan makin serius..
Salah satunya ngobrol tentang prinsip dn cara pandang masing2 dan juga planning kedepannya..kita punya banyak kesamaan dan bisa saling menghargai satu sama lain.
Cuma yah satu hal ganjalannya.. Kita beda keyakinan aku muslim dia no religion. sejauh ini sama2 kekeuh sama keyakinan masing2..tapi sama2 gak mau lepas juga kalo mnurut dia gak masalah menikah beda agama, dan nanti akan memberi kebebasan kepada anak untuk memilih keyakinannya sendiri. Tapi aku yang gak bisa gitu
Jadi sampai skrang masih gini aja hubungannya.. Planning nya serius tapi belum terwujud juga
Mungkin ada masukan buat saya secara kak josephine udah 7 tahun pernikahan
Langgeng terus ya kak..bahagia selalu ☺
Saya mengenal sosok pria bule asal america dia seorang duda berusia 56 tahun dan dan saya janda usia saya 48 tahun. kami menjalin hubungan jarak jauh. Dia begitu peduli pada saya dan sangat penyayang. Setiap hari dua selalu memberi kabar kepada saya tentang keadaannya. Saya pun demikian. Saat dia mengirim email kepada saya dan kalau saya lambat membalas dia akan mengirim terus dan bertanya tentang keadaan saya dan aktifitas saya terus menerus sampai saya membalas baru dia merasa senang. Apakah ini yang disebut cinta jujur kami belum pernah bertemu apakah dia benar benar serius.. kami sering video chat. Apakah tipikal pria bule ini romantis atau pencemburu… Saya juga bingung. Bagaiman menurut mba
Salam kenal sist, saya ketemu langsung ama turki man. Saya sayang banget sama dia. Akhirnya dia tinggal saya dan blokir saya . Apa kah semua cowo turki itu brengsek semua?
Hai kak trimakasih artikel nya sangat membantu. Saya juga sedang ldr dengan orang spanyol saya berharap bisa happy ending kayak kakak
Saya pacaran ma bule 8 tahun udah setia Tapi engga di nikah kak huhu