Sahabat saya berbahagia karena setelah kurang lebih 4 bulan pernikahannya, langsung dapat kepercayaan dari Tuhan untuk punya anak.
Namun sekitar 9 minggu kehamilannya, ia harus merelakan calon bayi dalam kandungannya. Ia keguguran.
Saya tahu dia terpukul, sedih, kehilangan, dan saya pun dapat merasakannya…. Jangan coba menghibur orang sedih sampai kita sendiri sudah bisa merasakan kesedihannya itu, saya ingat nasihat ini dari tulisan Novi Kurniadi tentang menghadapi kesedihan.
Namun satu hal yang membuat saya bersyukur adalah caranya meresponi hal ini. Ia berusaha bangkit dari kehilangan.
Ia bisa melihat ada rencana Tuhan yang lebih indah untuk dia dan suaminya. Dia tetap berserah kepada Tuhan dan tidak menyalahkan siapapun dalam situasi ini. Sahabat saya tahu Tuhan pasti menolongnya untuk bangkit dari kehilangan, dan Ia sedang bekerja sekarang.
She believes that God is in control. He knows the best and He will give the best for her and her family.

Apa yang dialami sahabat saya ini mengingatkan saya pada proses produksi umbi (bulbs) bunga tulip. Petani tulip akan memangkas bunga yang sudah mekar beberapa waktu supaya semua energi yang diperoleh tanaman dipusatkan untuk menghasilkan bulbs yang lebih besar.
Sebelum saya mengetahui hal ini, saya heran dan menyayangkan ribuan bunga tulip dipangkas begitu saja. Namun setelah tahu faktanya, saya baru mengerti.
Jika bunga tidak dipangkas, energi yang diperoleh tanaman akan terbagi, sehingga kualitas bulbs yang dihasilkan tidak maksimal. Kualitas bulbs menentukan kualitas bunganya. Jika kualitas bulbs jelek, bunganya juga jelek, bahkan bisa jadi tidak akan ada bunga tulip di musim yang akan datang.
Cara Tuhan bekerja seringkali seperti petani tulip itu. Ia memangkas sisi kehidupan yang kita anggap sangat indah dan sempurna untuk menumbuhkan aspek lain yang jauh lebih besar dan penting.
Tuhan akan memangkas apapun dalam hidup kita jika itu berpotensi menghambat pertumbuhan kita. Karena jika tidak, kita akan hancur, atau setidaknya hidup kita jadi kerdil.
He takes a big thing to give an even bigger one.
Sepertinya kejam, tapi Ia Tuhan, Ia tidak pernah salah, dan Ia lebih tahu yang terbaik untuk kita.
Sahabat saya kehilangan calon bayi yang ia nantikan, namun saya justru melihat imannya bertumbuh lebih besar dari yang sebelumnya ketika ia bangkit dari kehilangan.
Calon bayi di kandungannya seperti bunga tulip yang indah, namun Tuhan ijinkan dipangkas untuk memaksimalkan perkembangan imannya.
Tuhan selalu berbicara banyak dalam setiap kehilangan. Dia tidak pernah mengambil tanpa memberikan sesuatu yang lebih berharga.
Seperti Ayub, Tuhan mengijinkan semua diambil dari hidupnya.
But as we can see, at the end of the story, he got everything back. And the Bible says that God blessed him more than his beginning (Job 42:12).
Whatever God takes from your lives, don’t worry, something bigger will come to you, be strong and trust Him!
“The Lord Himself goes before you and will be with you; he will never leave you nor forsake you. Do not be afraid; do not be discouraged.” – Deuteronomy 31:8.
What do you think?